REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum menutup usia pada 31 Oktober 2020, aktor legendaris Sir Sean Connery sempat berjuang diam-diam menghadapi demensia. Connery merahasiakan kondisinya dari publik karena dia tak ingin ada kehebohan menjelang kematiannya.
Pergelutan Connery dengan demensia diungkapkan oleh sang istri, Micheline Roquebrune, setelah sang aktor wafat. Kepada publik, Roquebrune mengungkapkan bahwa Connery mengidap demensia. Penyakit demensia membawa dampak sangat buruk bagi aktor pemeran James Bond itu.
"Keinginan terakhirnya adalah pergi tanpa kehebohan," ungkap Roquebrune, seperti dilansir NZ Herald.
Roquebrune mengenang kehidupannya bersama Connery adalah masa-masa yang sangat indah. Akan tetapi, kehidupan menjadi cukup sulit bagi Connery setelah dia terdiagnosis dengan demensia.
"Tak ada kehidupan untuknya. Dia tak bisa mengekspresikan dirinya di pengujung usianya," kata Roquebrune.
Sejak terdiagnosis dengan demensia, Roquebrune memiliki harapan untuk bisa pergi dengan tenang. Harapan ini terwujud karena Connery menutup usia di dalam tidurnya dengan damai.
"Dia meninggal dalam tidur dan kepergiannya sangat damai," papar Roquebrune.
Perempuan berusia 91 tahun itu mengatakan, bukan hal yang mudah untuk melanjutkan hidup tanpa Connery. Namun di sisi lain, Roquebrune juga menyadari tak ada hal yang abadi, termasuk kebersamaannya dengan Connery di dunia.
Connery bertemu dengan Roquebrune setelah dia bercerai dengan istri pertamanya, Ciane Cilento. Connery menikahi perempuan yang berprofesi sebagai pelukis tersebut pada 1975.
Kehidupan pernikahan Connery dan Roquebrune sempat tersandung skandal perselingkuhan antara COnnery dan penyanyi Lynsey de Paul. Akan tetapi, keduanya dapat melewati cobaan tersebut dan terus terus bersama hingga Connery menutup mata.
Connery dan Roquebrune sama-sama memiliki kegemaran terahadap golf. Keduanya tinggal di Bahama hingga saat ini. Pada 2011, Connery sempat menggambarkan Roquebrune sebagai cinta sejatinya.
"(Roquebrune) adalah cinta dalam hidup saya," ungkap Connery.