Rabu 04 Nov 2020 00:50 WIB

287 Pasien Covid-19 di Purbalingga Telah Dinyatakan Sembuh

Dari 381 orang yang terkonfirmasi positif di Purbalingga, 287 di antaranya sembuh.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menginformasikan bahwa berdasarkan data terbaru per Selasa (3/11), jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah itu yang telah dinyatakan sembuh mencapai 287 orang.

"Jumlah pasien yang telah sembuh sejak awal penanganan hingga saat ini sebanyak 287 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono di Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (4/11).

Dia menjelaskan berdasarkan data terbaru itu, jumlah total pasien Covid-19 di Kabupaten Purbalingga sejak awal penanganan hingga saat ini berjumlah 381 orang.

"Dari 381 orang yang terkonfirmasi positif, 287 orang di antaranya telah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, 8 orang meninggal dunia dan 86 orang lainnya masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan yang ada di wilayah ini," katanya.

Menurut dia, tingkat kesembuhan pasien terkonfirmasi di wilayah ini cukup tinggi, kendati demikian masyarakat harus tetap waspada dan memperkuat penerapan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

"Saat ini kondisi kita masih dalam masa pandemi Covid-19, sehingga masyarakat masih harus menerapkan 3M agar tidak terpapar," katanya.

Ia menambahkan pihaknya terus mengintensifkan kampanye 3M guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan. "Meskipun tingkat kesembuhan pasien tinggi, tren kasus Covid-19 di wilayah ini juga masih mengalami kenaikan, sehingga masyarakat jangan mengabaikan protokol kesehatan, terapkan 3M, patuhi imbauan pemerintah," katanya.

Ia mengaku pihaknya masih terus berupaya menekan jumlah kasus Covid-19 di wilayah setempat, di antaranya dengan menggencarkan tes dan meningkatkan kampanye protokol kesehatan.

"Kami terus berupaya menekan pertambahan kasus Covid-19 dengan menggencarkan program 3T, yakni pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan pengobatan (treatment)," ujarnya.

Hanung mengingatkan bahwa penerapan program 3T juga perlu didukung dengan penerapan 3M di tengah masyarakat, yaitu dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

"Kami mengajak masyarakat untuk berbagi tugas dengan pemerintah yang terus melakukan 3T, ini kita telusuri terus. Sambil kami melakukan 3T, masyarakat juga jangan sampai lengah untuk terus melakukan 3M dalam kegiatan sehari-hari," katanya.

Dia mengatakan pada saat ini penambahan kasus Covid-19 di wilayah ini masih terus terjadi yang terdiri dari berbagai klaster. "Ada kasus yang merupakan klaster perkantoran, klaster keluarga, mobilitas perjalanan, hingga penularan lokal," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement