Rabu 04 Nov 2020 10:31 WIB

IDI Jaksel: Masker Basah tak Efektif Hambat Virus Korona

IDI Jaksel mengingatkan agar masyarakat mengganti masker yang sudah basah.

Warga melintas di depan mural berisi pesan ajakan menggunakan masker di kawasan Pancoran, Jakarta.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Warga melintas di depan mural berisi pesan ajakan menggunakan masker di kawasan Pancoran, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Jakarta Selatan mengingatkan masyarakat agar tidak lengah menerapkan protokol kesehatan, salah satunya dalam penggunaan masker. Bagi masyarakat yang aktif di luar ruangan, tenaga medis merekomendasikan agar mereka membawa dua sampai tiga masker cadangan.

"Masker yang basah tentunya sudah tidak efektif lagi untuk menghambat dari penyebaran virus corona," kata Ketua IDI Kota Jakarta Selatan M Yadi Permana ketika dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Yadi menyarankan, setelah tiga jam, masker yang basah karena aktivitas berbicara atau lainnya diganti dengan masker yang baru dan kering. Cuci tangan terlebih dahulu ketika akan memakai masker baru.

"Masker bekas pakai disimpan di dalam kontak atau plastik yang bisa kita amankan sebelum nanti akhirnya dicuci," kata Yadi.

Masker, menurut Yadi, memegang peranan sangat penting dalam mencegah infeksi SARS CoV-2, virus corona tipe baru penyebab Covid-19. Yadi menyebutkan, masker dapat mengurangi penyebaran virus dari sisi penyebaran melalui tetesan kecil (droplet) saat berbicara, batuk, ataupun bersin.

Menurut Yadi, langkah-langkah, seperti memakai masker, menjauhi kerumunan (physical distancing), dan mencuci tangan atau dikenal dengan pesan 3M, efektif menurunkan tingkat penyebaran sampai 80 persen. Bahkan, ada literatur yang menyebutkan sampai 90 persen.

"Itu jika kita bisa menjalankan dengan baik dan benar," kata Yadi yang juga dokter spesialis bedah tumor di Rumah Sakit Fatmawati.

Yadi mengatakan, menurut definisi dari organisasi kesehatan dunia (WHO) terdapat dua jenis masker yang ada di masyarakat, yakni masker medis yang dipakai oleh tenaga kesehatan dan masker non medis atau masker kain untuk masyarakat biasa. Masker yang direkomendasikan oleh WHO untuk kalangan biasa adalah masker kain minimal dua lapis.

Pemakaian masker kain dua lapis ini juga direkomendasikan untuk dipakai di luar ruangan. Pemakaiannya tidak boleh lebih dari tiga-empat jam dan disarankan untuk langsung dicuci di hari itu juga.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement