Rabu 04 Nov 2020 17:50 WIB

Kota Bekasi Jadi Zona Merah, Ini Penyebabnya

kita terperiksa 10.000 swab

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Muhammad Akbar
Mantan anggota DPRD Sumatera Utara periode 2009-2014 Layari Sinukaban menjalani tes swab disela-sela pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis (15/10/2020). Layari diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dari mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho terkait pelaksanaan fungsi dan wewenang anggota DPRD Sumut.
Foto: PUSPA PERWITASARI/ANTARA
Mantan anggota DPRD Sumatera Utara periode 2009-2014 Layari Sinukaban menjalani tes swab disela-sela pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis (15/10/2020). Layari diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dari mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho terkait pelaksanaan fungsi dan wewenang anggota DPRD Sumut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi sedangkan menjalankan tes swab massal kepada 10.000 orang. Hal inilah yang menyebabkan Kota Bekasi menjadi wilayah zona merah sekaligus peringkat pertama dalam penanganan Covid-19.

"Penilaian zona (merah) itu dari penilaian epidemiologi temuan kasus kita tinggi karena memang kita sedang ada program masif," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, kepada wartawan, Rabu (4/11).

"Jadi Pak Wali sudah sampaikan program masif kita tanggal 6 besok kita terperiksa 10.000 swab," tambahnya.

Tes masif dan peningkatan kasus ini, kata Dezy, juga berkaitan dengan libur panjang. Swab massal yang diselenggarakan oleh Pemkot Bekasi ini ditargetkan selesai pada Jumat (6/11).

Pemeriksaan tes swab Kota Bekasi sejak awal Covid-19 sudah di atas 67.000 hingga Senin (2/11) di enam laboratorium.

"PCR kita sudah diatas 67000 per hari Senin kemarin ibu evaluasi dengan enam laboratorium. Coba kabupaten/kota mana yang sudah sebanyak ini," ungkapnya.

Data Dinas Kesehatan Kota Bekasi menunjukkan, per Selasa 3 November 2020, total kasus Covid-19 terkonfirmasi ada 6.854 orang. Sementara yang sembuh ada 6.442 orang.

Saat ini, jumlah pasien yang dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan dan isolasi mandiri ada 269 orang. Sementara yang meninggal dunia ada 143 orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement