REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi sudah berlangsung nyaris setahun. Bagi anak-anak, pandemi membuat seluruh aktivitas terhenti, termasuk aktivitas anak-anak mulai dari sekolah hingga kegiatan luar sekolah.
Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, SPsi, MPsi, mengatakan, masa pandemi justru merupakan masa terbaik untuk menemukan dan merawat bakat dan minat anak-anak. Pasalnya, mencari bakat anak adalah proses yang panjang.
"Dan masa pandemi seperti ini sebetulnya adalah waktu yang tepat untuk menemukan bakat anak-anak kita, pasalnya saat pandemi kita bisa mengamati anak dengan lebih leluasa," kata Vera melalui siaran virtual pada Kamis (5/11).
Meski demikian, Vera mengingatkan agar para orang tua memiliki sejumlah rambu-rambu dalam proses menemukan bakat anak. Rambu-rambu tersebut, di antaranya adalah berhati-hati dalam menentukan bakat anak agar tak terjebak pada obsesi pribadi.
"Hati-hati orang tua jangan rancu dengan obsesi pribadi. Misalnya ayah dan ibunya suka bola, lalu kita tentukan anaknya agar juga suka main sepak bola," kata Vera.
Langkah pertama yang bisa dilakukan orang tua adalah mengamati minat anak-anak. Dalam hal ini, ayah dan ibu juga perlu memperluas wawasan.
"Jangan sampai kalau anak punya minat pada sesuatu sudah kita matiin duluan karena kurangnya wawasan kita. Orang tua harus open minded," kata Vera.
Vera juga mengingatkan agar orang tua tidak terlalu terburu-buru menentukan bakat anak-anak. Pasalnya, anak-anak senang mencoba segala hal dan masih dalam fase eksplorasi.
"Lihat dulu seberapa konsisten anak menyukai sesuatu. Biasanya bisa dilihat saat anak usia tiga tahun, dikenalin dulu dengan berbagai hal. Kalau sudah usia lima, enam atau tujuh konsisten menyukai sesuatu, orang tua kemudian bisa mengarahkan untuk mendukung bakat tersebut," kata Vera.
Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak memberi beban kepada anak-anak dengan ekspektasi yang berlebihan terkait bakatnya.