REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mendukung skema pengendalian banjir di wilayahnya. Hal ini usai pemaparan rencana pengendalian banjir Kali Bekasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane.
"Kami tentunya support sekali rencana BBWS ini karena Kali Bekasi sepanjang 33 kilometer itu membentang di beberapa kecamatan di wilayah kita seperti Babelan, Tambun Utara, Sukawangi, dan Tambelang," kata Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.
BBWS Ciliwung-Cisadane, kata Eka, berencana membuat tanggul pencegah banjir sepanjang 50 kilometer di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi tepat di titik pertemuan Sungai Cikeas, Cileungsi, dan Kali Bekasi. "Insya Allah proyek tersebut dikerjakan BBWS mulai tahun depan dengan total pengerjaan lahan seluas 98 hektare," katanya.
Eka berharap komunikasi antara Pemkab Bekasi dengan BBWS Ciliwung-Cisadane dapat berjalan dengan lancar sepanjang pengerjaan Kali Bekasi dilakukan. "Jadi apa saja yang harus dilakukan antara Pemkab dengan BBWS, agar kita dapat mempersiapkan pembebasan lahan dan anggarannya," katanya.
Dalam upaya penanganan banjir di wilayahnya, Eka mengaku sudah menginstruksikan seluruh jajaran di bawahnya untuk segera melakukan langkah nyata seperti bersih-bersih kali dan lingkungan.
"Kemarin saya sudah mengumpulkan para camat untuk antisipasi banjir karena sekarang sudah masuk musim penghujan. Banjir di Kabupaten Bekasi juga disebabkan karena wilayah kita padat penduduk sehingga aliran sungai juga harus banyak penataan," ujar dia.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Uju mengatakan upaya pencegahan banjir oleh BBWS Ciliwung-Cisadane membutuhkan sinergitas berbagai pihak dalam pengerjaan proyeknya. Terkait pembebasan lahan, pihaknya harus kerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan meminta bantuan dari provinsi.
"Dari BBSW juga mohon sekiranya nanti dapat bersinergi dengan kami. Saya harapkan nanti akan ada taman juga sehingga menjadi lebih indah dan ada estetikanya," kata Uju.