REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pelatnas taekwondo Indonesia mencari suasana baru. Salah satunya dengan berlatih di gunung dan pantai, sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan fisik para atlet.
Manajer timnas taekwondo Indonesia Pino Indra mengatakan bahwa sejak pandemi COVID-19, ruang gerak dan latihan para atlet menjadi terbatas sehingga mereka hanya bisa berlatih di dalam ruangan. Hal itu, menurut Pino, membuat atlet kesulitan untuk meningkatkan endurance atau ketahanan fisik mereka.
“Selama ini kami latihan di indoor karena memang tidak boleh kemana-mana. Otomatis kami sulit untuk dapat endurance. Di GOR kan paling ruang lingkupnya segitu-gitu aja,” kata Pino Indra saat dihubungi dari Jakarta, Minggu.
“Tanggal 2-5 November kami berlatih di Pantai Carita bersama tim pelatda taekwondo Banten. Jadi satu minggu kami latihan outdoor di gunung dan pantai,” tambah dia.
Sebelumnya, tim pelatnas taekwondo juga telah melakukan uji tanding bersama tim pemusatan latihan daerah (pelatda) PON Jawa Barat di Bandung pada 26 September lalu. Uji coba tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menyiasati kekosongan turnamen serta TC ke luar negeri pada tahun ini.
Pelatnas taekwondo sudah kembali dimulai sejak 3 Agustus di GOR POPKI Cibubur setelah sempat terhenti pada April imbas pandemi COVID-19.
Kegiatan pelatnas diperkirakan masih akan dilakukan di dalam negeri setidaknya hingga akhir tahun ini. Meski begitu, PB TI sudah mulai memprogramkan TC agar bisa dilaksanakan pada Februari 2021 sebelum menghadapi turnamen kualifikasi Olimpiade Tokyo.
“Saya perkirakan (kejuaraan kualifikasi) mungkin di awal tahun sekitar April atau Mei. Untuk itu, saya programkan sekitar Februari bisa melaksanakan TC sebelum kualifkasi,” ucap dia.