Senin 09 Nov 2020 13:10 WIB

Donor Organ Selamatkan Nyawa Lima Pasien di Saudi

Seorang pasien mendonorkan organnya dan menyelamatkan lima nyawa

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Ruang operasi/ilustrasi
Foto: pixabay
Ruang operasi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Seorang pasien berusia 24 tahun, yang dinyatakan mati otak setelah kecelakaan mobil, telah menyelamatkan nyawa lima pasien di Arab Saudi. Pasien tersebut mendonorkan organ tubuhnya kepada lima pasien lainnya, setelah keluarganya setuju untuk menyumbangkan organ vitalnya untuk transplantasi di Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian Raja Faisal (KFSHRC) di Riyadh.

Kelima pasien tersebut menderita gagal organ. Mereka secara terpisah menerima usus kecil, hati, jantung, dan ginjal dari pria tersebut selama operasi simultan yang memakan waktu 10 jam.

Ahli bedah di rumah sakit Riyadh tersebut bekerja berdampingan bulan lalu dengan para ahli dari berbagai departemen rumah sakit untuk melakukan prosedur tersebut.

"Pembedahan canggih ini hanya dapat dicapai, secara bersamaan, di beberapa pusat medis tingkat lanjut di seluruh dunia, karena mereka membutuhkan tim medis yang berkualifikasi tinggi dan ahli dengan infrastruktur yang lengkap yang mencakup ruang operasi modern, laboratorium, radiologi, dan peralatan medis khusus lainnya," kata ketua KFSHRC Dr. Majid Al Fayyadh, dilansir di Arab News, Senin (9/11).

Al-Fayyadh mengatakan, tim bedah bekerja sepanjang malam untuk mengambil organ dari donor, sementara sekelompok ahli yang berbeda bekerja untuk mencangkokkannya ke lima pasien tersebut.

Lima pasien tersebut adalah seorang wanita berusia 36 tahun, seorang pria berusia 34 tahun, seorang wanita berusia 60 tahun, seorang laki-laki berusia 63 tahun dan seorang bayi berusia 23 bulan.

Menurut Al-Fayyadh, rumah sakit Riyadh tersebut dikenal sebagai salah satu dari sedikit pusat medis di dunia yang melakukan transplantasi usus kecil. Tim medis di KFSHRC memastikan kelima pasien dalam keadaan sehat dan kebanyakan dari mereka telah dipulangkan untuk pemulihan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement