REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta siap untuk disuntik vaksin Covid-19. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza seiring rencana Pemerintah Pusat mendistribusikan vaksin Covid-19 pada pekan ketiga Desember 2020.
"Prinsipnya, kita enggak keberatan. Cuma siapa yang menjadi prioritas nanti kita mengikuti aturan dan ketentuan yang ada," kata Riza saat dihubungi wartawan, Senin (9/11).
Riza menjelaskan, pemberian vaksin Covid-19 diutamakan bagi pihak yang berhubungan langsung dengan pasien Covid-19. Di antaranya, dokter, tenaga kesehatan, relawan dan petugas.
Kemudian, pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Yakni, dinas perhubungan, dinas tenaga kerja, hingga Satpol-PP.
Kendati demikian, Riza mengatakan, masih menunggu kepastian adanya vaksin Covid-19 yang siap disebarkan. Sebab, dia mengatakan, vaksin pun masih harus melalui peta jalan atau roadmap sebagai panduan.
"Kita koordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah pusat punya rekomendasi, prioritas, nanti kita diskusikan siapa yang jadi prioritas," kata dia.
Ia menyatakan, Pemprov DKI akan membentuk tim khusus untuk melakukan pengecekan ulang terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan vaksin Covid-19 sebelum didistribusikan. Setelah itu, Pemprov DKI dapat memutuskan untuk memprioritaskan pihak-pihak yang menjadi prioritas vaksin.
"Baru nanti kita akan rapatkan dan putuskan siapa-siapa saja yang diprioritaskan diberikan (vaksin)," katanya.
Pemerintah pusat saat ini masih fokus menyelesaikan peta jalan atau roadmap vaksinasi Covid- 19. Roadmap ini akan menjadi panduan dalam pelaksanaan vaksinasi, termasuk panduan mengenai penerima vaksin, jadwal vaksin, serta alur distribusinya.
"Untuk saat ini fokus dari pemerintah dalam hal ini Kemenkes (Kementerian Kesehatan) adalah penyelesaian peta jalan atau roadmap vaksinasi Covid-19," kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers secara virtual, Kamis (5/11).
Wiku mengatakan, pendistribusian vaksin nantinya akan dilakukan menyesuaikan urutan prioritas seperti kelompok berisiko serta penduduk dengan risiko wilayahnya. Saat ini, ada berbagai jenis vaksin potensial yang tengah dikembangkan di berbagai belahan dunia. Sejumlah vaksin pun telah masuk dalam fase uji klinis tahap III.