REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama warga mengevakuasi dan mengungsikan sedikitnya 94 ekor sapi perah milik warga lereng Gunung Merapi di Desa Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Senin (9/11). "Hewan ternak produktif sapi perah ini dievakuasi ke kandang Komunal Dusun Singlar, Glagaharjo. Kandang komunal di Singlar dipilih karena kondisinya layak untuk sapi perah dan berada pada radius lebih dari lima kilometer dari puncak Merapi," kata Pelaksana Kepala BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto.
Menurut dia, kandang komunal di Singlar bagus untuk menampung sapi perah. Karena bangunannya permanen, dan layak untuk menampung sapi produksi. "Kalau kandang tidak layak nanti dikhawatirkan dapat menghambat produksi susu," katanya.
Ia mengatakan untuk ternak sapi pedaging, nantinya akan diarahkan ke kandang komunal Glagaharjo Cangkringan, di lapangan sisi timur barak pengungsian Glagaharjo. "Kami nanti akan membuat kandang yang bagus dari galvalum. Untuk menyiapkan kandang yang bagus butuh waktu, nah nanti kalau kandang sudah siap, maka ternak langsung dievakuasi," katanya.
Joko mengatakan untuk kebutuhan pakan ternak setiap harinya tetap menjadi tanggung jawab pemilik ternak. "Untuk mencari rumput di atas (lereng Merapi) pemilik ternak akan difasilitasi dengan truk sehingga para pemilik ternak bisa bersama-sama saat mencari pakan," katanya.