Senin 09 Nov 2020 20:58 WIB

BPBD Sleman Ungsikan Ternak Milik Warga Lereng Gunung Merapi

Sedikitnya 94 ekor sapi perah milik warga lereng Gunung Merapi sudah diungsikan.

Warga mengatur posisi sapi di kandang komunal Hunian Tetap (Huntap) Gading, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Senin (9/11).  Warga Kalitengah Lor mulai melakukan evakuasi ternak sapi secara mandiri menuju kandang komunal di Huntap Gading. Satu kandang komunal bisa menampung 40 ekor sapi. Sapi-sapi dievakuasi karena wilayah Kalitengah Lor termasuk dalam kawasan rawan bencana Gunung Merapi. Dengan truk serta mobil bak terbuka warga mengevakuasi ternak sapi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga mengatur posisi sapi di kandang komunal Hunian Tetap (Huntap) Gading, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Senin (9/11). Warga Kalitengah Lor mulai melakukan evakuasi ternak sapi secara mandiri menuju kandang komunal di Huntap Gading. Satu kandang komunal bisa menampung 40 ekor sapi. Sapi-sapi dievakuasi karena wilayah Kalitengah Lor termasuk dalam kawasan rawan bencana Gunung Merapi. Dengan truk serta mobil bak terbuka warga mengevakuasi ternak sapi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama warga mengevakuasi dan mengungsikan sedikitnya 94 ekor sapi perah milik warga lereng Gunung Merapi di Desa Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Senin (9/11). "Hewan ternak produktif sapi perah ini dievakuasi ke kandang Komunal Dusun Singlar, Glagaharjo. Kandang komunal di Singlar dipilih karena kondisinya layak untuk sapi perah dan berada pada radius lebih dari lima kilometer dari puncak Merapi," kata Pelaksana Kepala BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto.

Menurut dia, kandang komunal di Singlar bagus untuk menampung sapi perah. Karena bangunannya permanen, dan layak untuk menampung sapi produksi. "Kalau kandang tidak layak nanti dikhawatirkan dapat menghambat produksi susu," katanya.

Baca Juga

Ia mengatakan untuk ternak sapi pedaging, nantinya akan diarahkan ke kandang komunal Glagaharjo Cangkringan, di lapangan sisi timur barak pengungsian Glagaharjo. "Kami nanti akan membuat kandang yang bagus dari galvalum. Untuk menyiapkan kandang yang bagus butuh waktu, nah nanti kalau kandang sudah siap, maka ternak langsung dievakuasi," katanya.

Joko mengatakan untuk kebutuhan pakan ternak setiap harinya tetap menjadi tanggung jawab pemilik ternak. "Untuk mencari rumput di atas (lereng Merapi) pemilik ternak akan difasilitasi dengan truk sehingga para pemilik ternak bisa bersama-sama saat mencari pakan," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement