Rabu 11 Nov 2020 05:59 WIB

Benarkah Alquran Akui Keberadaan LGBT Sebagai Realitas?

Islam menegaskan larangan penyimpangan seksual kaum LGBT

Rep: Syalaby Ichsan/ Red: Nashih Nashrullah
Islam menegaskan larangan penyimpangan seksual kaum LGBT Ilustrasi Komunitas LGBT Uganda
Foto: EPA/DAI Kurokawa
Islam menegaskan larangan penyimpangan seksual kaum LGBT Ilustrasi Komunitas LGBT Uganda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Para pendukung lesbian, gay, bi seksual, dan transgender (LGBT) kerap menggunakan ayat ke-31 surat an-Nur sebagai dalil bahwa Alquran mengakui keberadaan LGBT. Benarkah demikian? 

Ayat tersebut berbunyi: أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ “ …atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita)…”  

Imam Ibnu Katsir menjelaskan, turunnya ayat tersebut sebenarnya dilatarbelakangi tuntunan menutup aurat bagi kaum perempuan.

Diriwayatkan oleh Jabir ibnu Abdullah yang menceritakan jika Asma binti Marsad yang mempunyai warung di perkampungan Bani Harisah menjelaskan kaum wanita mondar-mandir memasuki warungnya tanpa memakai kain sarung sehingga pergelangan kaki mereka terlihat. Dada mereka serta rambut mereka pun kelihatan. Asma pun berkata, "Alangkah buruknya pakaian ini." Imam Ibnu Katsir pun menjelaskan, usai peristiwa tersebut, turunlah ayat yang tertera dalam QS an-Nur: 31. 

Riwayat lain yang ditakhrijkan Ibni Mardawaih, dari 'Ali bin Abi Thalib ra, ia berkata: Pada masa Rasulullah SAW, ada seorang berjalan di suatu jalan di Madinah, kemudian dia melihat seorang perempuan. Perempuan itu pun melihatnya, lalu setan pun mengganggu keduanya sehingga masing-masing melihatnya karena terpikat. Maka, ketika laki-laki tersebut mendekati suatu tembok untuk melihat wanita tersebut, hidungnya tersentuh tembok hingga luka. Lalu ia bersumpah: “Demi Allah, saya tidak akan membasuh darah ini hingga bertemu Rasulullah SAW dan memberi tahu kepadanya tentang masalahku. Kemudian ia datang kepada Rasulullah dan menceritakan peristiwanya. Kemudian bersabdalah beliau: "Itu adalah balasan dosamu." lalu turunlah ayat tersebut.

sumber : Harian Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement