Rabu 11 Nov 2020 17:28 WIB

Situ Bagendit Ditarget Beroperasi Desember 2021

Pengerjaan penataan Situ Bagendit menelan anggaran Rp 82 miliar.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) penataan kawasan pariwisata Situ Bagendit di Kabupaten Garut, Rabu (11/11).
Foto: Bayu Adji P/ REPUBLIKA
Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) penataan kawasan pariwisata Situ Bagendit di Kabupaten Garut, Rabu (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) penataan kawasan pariwisata di Kabupaten Garut, Rabu (11/11). Penataan kawasan yang akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 82 miliar itu ditargetkan dapat rampung selama 14 bulan. Masyarakat dan wisatawan baru kembali dapat menikmati destinasi wisata Situ Bagendit pada Desember 2021.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan penataan Situ Bagendit merupakan bentuk komitmen bersama dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, dalam mengembangkan potensi pariwisata sebagai daya ungkit ekonomi masyarakat. Pengembangan destinasi wisata dilakukan di Kabupaten Garut bukan tanpa alasan. Menurut Emil, Kabupaten Garut sejak lama memiliki keunggulan dalam menarik wisatawan.

Baca Juga

"Garut memang sangat indah, di sini kan sebutannya Swiss van Java. Nikmat Allah itu harus ditunjukkan. Kita harus kelola dengan baik," kata dia, Rabu.

Ia menjelaskan, penataan Situ Bagendit bermuka ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Garut pada 2019 silam. Ketika itu, Jokowi merasa terpesona dengan keindahan alam yang ada di daerah itu, khususnya Situ Bagendit. Dari situlah, rencana penataan kawasan Situ Bagendit mulai berjalan.

Emil mengatakan, penataan Situ Bagendit kali ini dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui PT Adhi Karya sebagai kontraktor. Pengerjaan penataan yang menelan anggaran Rp 82 miliar itu akan berlangsung selama 14 bulan.

"Secepat-cepatnya, masyarakat Garut dan wisatawan akan dapat menikmati pada Desember 2021," kata Emil

Selama proses penataan kawasan Situ Bagendit berjalan, Emil berpesan kepada kontaktor untuk memberdayakan produsen atau tenaga lokal dalam memenuhi kebutuhan pembangunan. Dengan begitu, dampak dari penataan kawasan itu juga dapat langsung terasa kepada masyarakat di Kabupaten Garut.

photo
Suasana Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Selasa (3/11). - (Diskominfo Kabupaten Garut.)

Sementara itu, Emil juga meminta Pemkab Garut untuk mulai melakukan pemberdayaan pariwisata kepada masyarakat di sekitar kawasan Situ Bagendit. Sebab, jika Situ Bagendit telah selesai ditata ulang, masyarakat sekitar akan mendapat kesempatan menjajakan produk makanan atau kerajinan mereka kepada wisatawan.

"Radius sekian kilometer dari sini, warga harus diberdayakan. Misalkan dia punya produk apa dikembangkan. Nanti ditampilkan di sini untuk wisatawan," kata dia.

Emil juga mengingatkan Pemkab Garut untuk terus melakukan promosi pariwisata, sehingga wisatawan yang datang ke Garut akan semakin meningkat. Dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Garut, ia optimistis, kesejahteraan masyarakat sekitar juga akan semakin meningkat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan mengatakan, penataan kawasan Situ Bagendit dilakukan agar destinasi itu dapat berkelas dunia. Sebab, selama ini mayoritas wisatawan yang datang ke Situ Bagendit merupakan wisatawan lokal.

"Selama ini memang Bagendit terbatas insfrastruktur amenitas. Jadi kebanyakan hanya wisatawan lokal yang datang," kata dia.

Karena itu, penataan yang dilakukan dengan anggaran besar ini harus dimanfaatkan kesempatan untuk menjadikan Situ Bagendit sebagai destinasi kelas dunia. Dengan begitu, bukan hanya wisatawan lokal saja yang akan datang ke Situ Bagendit, melainkan juga wisatawan mancanegara.

Ihwal perbaikan sarana dan prasarana amenitas di sekitar kawasan itu, Budi mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan empat desa wisata di sekitar Situ Bagendit. "Jadi desa itu dapat menjadi tenpat menginap wisatawan juga," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan melakukan pemberdayaan ke masyarakat, seperti membuat kerajinan dan makanan. Sebab, masyarakat sekitar akan mengisi stan jualan di kawasan Situ Badendit. "Pengelolaannya juga akan dilakukan secara profesional," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement