REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pembuatan kolam retensi di Jalan Babek TNI, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakut terus dikebut. Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara menargetkan, pembangunan kolam tersebut rampung Desember 2020.
"Untuk target selesai dari saluran sepanjang 400 meter itu diperkirakan sekitar bulan Desember 2020," kata Kepala Satuan Pelaksana SDA Kecamatan Cilincing, Cahyo Budi Setiawan, Rabu (11/11).
Cahyo mengatakan, kolam retensi dipergunakan sebagai transit air dari RW 04 dan RW 10 Kelurahan Rorotan. "Sebelum, air tersebut mengalir ke saluran Phb (saluran penghubung) di depan lahan tak terpakai milik Harun Ngadimin RW 10 Kelurahan Rorotan," kata Cahyo, Rabu (11/11).
Cahyo mengatakan, setelah air masuk di kolam, pihaknya akan kembali mengalirkan air ke Phb di Perumahan Nusa Kirana. Setelah itu, air dipompa ke Kali Blencong sebelum akhirnya dibuang ke laut.
Dikatakannya, pengerjaan telah dimulai sejak bulan Oktober 2020 lalu. Cahyo menjelaskan, pengerjaan kolam retensi ditargetkan memiliki kedalaman sekitar enam meter dibuat pada sebuah lahan depan Komplek TNI Babek RW 10 Kelurahan Rorotan.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) membuat kolam retensi di Kampung Sepatan, Kelurahan Rorotan, Kecamatn Cilincing untuk mengantisipasi banjir. Kolam retensi itu dibangun di depan kompleks TNI AL yang berada di RW 10.
Kepala Satuan Pelaksana Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Cilincing, Cahyono Budi Setiawan, mengatakan, kolam itu nantinya memiliki panjang 400 meter dengan kedalaman enam meter. Kolam tersebut difungsikan sebagai lokasi transit air yang menampung saluran air dari RW 04 dan 10 Kelurahan Rorotan.
"Kolam retensi ini tujuannya sebagai retensi air dari saluran air sekitarnya. Dari kolam retensi ini, air mengalir ke Phb (saluran penghubung) di depan lahan tak terpakai milik Harun Ngadimin," kata Cahyono.