REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Internasional (IOC) cukup yakin Olimpiade Tokyo tahun depan bisa diselenggarakan dengan kehadiran penonton. Pasalnya, IOC cukup optimistis dengan kemajuan penemuan vaksin COVID-19 dan melihat eksibisi acara olahraga di Jepang yang dinilai sukses.
"Setelah melihat uji coba penyelenggaraan beberapa acara olahraga di Jepang, saya pikir kami menjadi lebih percaya diri bahwa kami bisa digelar dengan penonton," kata Presiden IOC Thomas Bach, di Jenewa, seperti dikutip Associated Press, Kamis (12/11).
Setelah Olimpiade Musim Panas 2020 ditunda satu tahun karena Covid-19, IOC percaya kemajuan pesat dari pengujian vaksin COVID-19. Mereka memastikan bahwa pesta olahraga multievent itu dapat berlangsung mulai 23 Juli tahun depan.
Terkait vaksin, IOC sendiri dapat memperoleh vaksin untuk peserta Olimpiade. Bach mengatakan, kontak sedang berlangsung dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan dengan sejumlah produsen.
"Ada beberapa opsi berbeda yang sedang dipertimbangkan, bagaimana vaksin dapat tersedia, ' kata dia.
Namun, dia menambahkan bahwa atlet seharusnya tidak menjadi prioritas utama. Gelombang pertama vaksinasi harus untuk orang yang membutuhkan, untuk kelompok berisiko tinggi.
Ia juga mengatakan, dia akan pergi ke Tokyo pekan depan untuk kunjungan pertama sejak keputusan penundaan. Ia menegaskan bahwa Olimpiade Tokyo tidak akan dibatalkan.