Sabtu 14 Nov 2020 07:56 WIB

Pencak Silat dan Takraw Diharapkan Tampil di Olimpiade 2032

Kehadiran dua cabor tersebut bisa mendorong potensi Indonesia meraih medali.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berpose di kantornya di Senayan, Jakarta.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berpose di kantornya di Senayan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari, berharap dua cabang olahraga asal Indonesia bisa ambil bagian jika Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Dua cabor tersebut adalah pencak silat dan sepak takraw.

Okto, sapaannya, mengatakan kehadiran dua cabor tersebut bisa mendorong potensi Indonesia sebagai tuan rumah nantinya untuk meraih medali.

"Pencalonan kita jadi tuan rumah Olimpiade 2032 tentu harus ada nomor-nomor yang diandalkan Indonesia. Cabor wajib yang diminta IOC (Indonesia Olympic Committee) ada 28, plus lima cabor tambahan yang akan kami dorong untuk cabor dan nomor potensi medali," kata Okto dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (14/11).

Selain itu, Indonesia juga akan mendorong cabor yang berasal dari Asia Tenggara untuk dimainkan di Olimpiade 2032. Sebab, jika Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, hal itu bakal menjadi catatan sejarah untuk pertama kalinya negara Asia Tenggara menjadi tuan rumah perhelatan akbar ajang multievent terbesar di dunia.

Okto berharap induk federasi pencak silat (PB IPSI) dan sepak takraw (ISTAF) bisa aktif menjalin komunikasi untuk membuka kemungkinan keduanya tampil di Olimpiade 2032.

"Kita cuma punya waktu 12 tahun. Semoga komunikasi itu bisa efektif supaya keinginan untuk keduanya tampil di Olimpiade 2032 bisa terwujud. Kedua federasi cabor itu juga harus punya planning atau roadmap yang inline dengan NOC untuk memuluskan niatan tersebut. Sebab menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 merupakan bagian dari roadmap NOC Indonesia," jelas Okto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement