Senin 16 Nov 2020 00:39 WIB

Akhir Tahun, Pemerintah Waspadai Kenaikan Harga Bahan Pangan

Komoditas pangan yang dinilai cukup aman yakni hanya beras.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Pedagang merapikan kentang di Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/11). Tren kenaikan harga pangan jelang akhir tahun mulai diantisipasi. Sejumlah komoditas pangan diketahui mulai mengalami kecenderungan harga pangan.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Pedagang merapikan kentang di Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/11). Tren kenaikan harga pangan jelang akhir tahun mulai diantisipasi. Sejumlah komoditas pangan diketahui mulai mengalami kecenderungan harga pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren kenaikan harga pangan jelang akhir tahun mulai diantisipasi. Sejumlah komoditas pangan diketahui mulai mengalami kecenderungan harga pangan. Pemerintah menekankan fokus pada kesiapan sistem distribusi agar penyediaan pangan dapat merata secara nasional.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, mengatakan, masalah kenaikan harga pangan terus berulang setiap tahun. Pemerintah, menurut dia, tentu tidak dapat menguasai 100 persen produksi pangan. Namun setidaknya upaya intervensi harus dilakukan agar daerah defisit pangan bisa teratasi.

Baca Juga

"Harga pangan seperti bawang, cabai, misalnya itu gejolak luar biasa di akhir tahun pasti naik, lalu naik terus sampai bulan Maret baru turun. Ini menuntut kecanggihan kita dalam distribusi dan pengelolaan pasokan," kata Agung akhir pekan ini.

Ia mengatakan, beberapa komoditas pangan justru masih ada yang berjalan sendiri tanpa instrumen intervensi dari pemerintah. Hal itu, kata dia, alhasil membuat adanya disparitas harga yang cukup tinggi antar daerah.

Komoditas pangan yang dinilainya cukup aman yakni hanya beras. Sebab, pemerintah memiliki Bulog sebagai perusahaan pelat merah yang fokus dalam distribusi beras secara nasional.

"Ada beberapa provinsi yang surplus untuk komoditas tertentu, tapi ada juga yang defisit. Oleh karena itu perdebatan kita dalam distribusi ini menjadi ukuran dalam ketahanan pangan kita," kata.

Kepala Bidang Harga Pangan, BKP, Inti Pertiwi, menambahkan, sejumlah komoditas memang mulai menunjukkan tren kenaikan harga. Di antaranya minyak goreng, bawang putih, dan beras jenis medium. Menurutnya, masing-masing komoditas memiliki persoalan secara khusus.

Namun pemerintah telah berkoordinasi dengan setiap pemangku kepentingan untuk masing-masing komoditas dalam menghadapi tren kenaikan harga akhir tahun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement