Kamis 19 Nov 2020 05:41 WIB

Seluruh Petugas TPS akan Jalani Rapid Test

Sebanyak 61 ribu petugas TPS Kabupaten Bandung akan bekerja di tengah pandemi

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gita Amanda
Tenaga medis memasukkan data hasil tes cepat (rapid test) dari petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kantor Kecamatan Panakukang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/11/2020). KPU Kota Makassar menggelar tes cepat bagi petugas PPK dan PPS se-Makassar untuk mengantisipasi penularan COVID-19 jelang pilkada serentak pada 9 Desember 2020.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Tenaga medis memasukkan data hasil tes cepat (rapid test) dari petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kantor Kecamatan Panakukang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/11/2020). KPU Kota Makassar menggelar tes cepat bagi petugas PPK dan PPS se-Makassar untuk mengantisipasi penularan COVID-19 jelang pilkada serentak pada 9 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabupaten Bandung akan menyambut Pemilihan Bupati (Pilbup) Bandung pada 9 Desember mendatang. Sebanyak 61 ribu petugas TPS pun akan bekerja di tengah pandemi Covid-19 ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Grace Mediana menyebut pihaknya tengah mengagendakan kegiatan rapid test. "Kami mengagendakan 25 November sampai 2 Desember untuk semua petugas TPS yang kurang lebih berjumlah 61.874," kata Grace, di Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (18/11).

Baca Juga

Grace menyebut waktu itu cukup untuk melakukan tes bagi semua petugas TPS. Jika dinyatakan nonreaktif, dia meminta petugas TPS untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Selanjutnya memang untuk menghindari terjadi kerumunan, kita akan lakukan per desa, nantinya hari pertama desa apa dan nanti dibagi lagi jamnya," kata Grace.

Di sisi lain, saat ini Kabupaten Bandung berada di zona merah. Namun Grace memastikan perubahan zona itu hanya karena adanya peningkatan kasus. Sehingga penting bagi seluruh masyarakat untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.

"Untuk zona ini dinamis, ada 14 indikator. Salah satunya adalah peningkatan kasus, baik itu konfirmasi atau suspek sehingga kita juga berupaya kepada semua bagaimana menekan agar angkanya tidak meningkat," kata Grace.

Grace terus mengingatkan pada masyarakat Kabupaten untuk terus menerapkan protokol kesehatan ketat. Sehingga zona merah nanti akan menurun dan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Bila tidak pakai masker, bisa terpapar satu sama lain. Kalau satu pakai masker, angka penularan 75 persen. Kalau semua pake masker, maka 100 persen tidak terpapar. Tetap jaga jarak dan cuci tangan," kata Grace.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement