REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat Al-fatihah yanh dibaca dalam setiap rukun sholat memilki sejumlah keutamaan. Rasulullah ﷺ begitu mengagungkan surat ini.
Dikutip dari buku Sifat Shalat Nabi karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, beliau bersabda:
"Tidak ada shalat bagi Orang yang (dalam sholatnya) tidak membaca aI-Fatihah (dan ayat yang Iainnya)" (HR al-Bukhari, Muslim, Abu Awanah, dan al-baihaqi).
Dalam lafazh lain beliau bersabda:
"Tidak sah sholat seseorang yang tidak membaca aI-Fatihah di dalamnya" (HR ad-Daraquthni dan Ibnu Hibban).
Pada kali yang lain beliau bersabda:
"Barangsiapa mengerjakan sholat tanpa membaca surat Al-Fatihah dalam shalatnya, maka sholatnya kurang, sholatnya kurang, sholatnya kurang, tidak sempurna" (HR Muslim dan Abu Awanah).
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Allah Yang Mahasuci Iagi Mahatinggi berfirman, "Aku membagi shalat antara diriKu dan hambaKu menjadi dua bagian: Setengah untukKu dan setengah lagi untuk hambaKu, dan bagi hambaKuapa yang ia pinta".
Rasulullah ﷺ kemudian bersabda:
"Bacalah! Bila hamba membaca, aI-Hamdulillaahi Rabbil Aalamiin, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab, "HambaKu memujiKu". Bila hamba membaca, ar-Rahmaanirrahiim, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab, "HambaKu menyanjungKu". Bila hamba membaca, Maaliki Yaumiddiin, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab, "HambaKu memuliakanKu". Bila hamba membaca, Iyyaaka Na'budu wa Iyyaaka Nasta'iin, (Allah berfirman), "Ini antara diriKu dengan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang ia pinta". Bila hamba membaca: Ihdinash Shiraathal Mustaqiim Shiraathal Iadziina An amta alaihim Ghairil Maghdhuubi alaihim waladh Dhaalliin, (Allah berfirman), "Semua itu untuk hambaKu, dan hambaKu akan mendapatkan apa yang ia pinta" (HR Muslim, Abu Awanah, dan Malik).
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Allah tidak pernah menurunkan dalam Taurat dan Injil surat seperti aI-Fatihah. AI-Fatihah adalah as-Sab'ul Matsaani (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang), (dan Alquran al-Azhim yang diturunkan kepadaku" (HR an-nasai dan al-hakim).
Rasulullah ﷺ memerintahkan orang yang shalatnya salah untuk membaca Al-fatihah dalam shalatnya (HR al-Bukhari).
Beliau bersabda kepada orang yang belum mampu menghafalnya:
"Bacalah, Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah, Allah Mahabesar, serta tidak ada daya dan upaya, kecuali dengan kehendak Allah" (HR Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, al-hakim, ath-thabrani, dan Ibnu Hibban)
Beliau bersabda kepada orang yang shalatnya salah:
"Apabila engkau menghafal sesuatu dari Alquran, maka bacalah ayat tersebut! Jika tidak, maka bacalah tahmid, takbir, dan tahlil" (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).