Kamis 19 Nov 2020 16:06 WIB

Kominfo Tunggu Klarifikasi Muslim Pro

Kominfo sedang proses investigasi kebenaran kasus aplikasi Muslim Pro

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Aplikasi Muslim Pro.
Foto: Tangkapan Layar
Aplikasi Muslim Pro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate  mengatakan, telah meminta klarifikasi kepada pengelola aplikasi Muslim Pro terkait kabar penjualan data lokasi pengguna aplikasi tersebut kepada militer Amerika Serikat (AS).

"Kominfo sedang proses investigasi kebenaran berita tersebut. Saat ini kami bersurat kepada pengelolahnya untuk meminta klarifikasi. Jika mereka tidak merespon, kami akan lakukan pemblokiran," kata Johnny melalui pesan teks, Kamis (19/11).

Johnny menuturkan, berdasarkan amanat UU ITE dan payung hukum, jika dalam waktu tiga hari pihak pengelola tidak merespon maka akan dilakukan tindakan pemblokiran. Pemblokiran menurutnya perlu dilakukan untuk mencegah adanya potensi insiden yang lebih besar lagi.

"Jika pihak Muslim Pro tidak membalas dalam 3x24 jam, maka Kementerian Kominfo akan melakukan pemutusan akses (blokir) untuk mencegah potensi insiden yang lebih besar," ujar Johnny.

Kementerian Kominfo mengimbau agar masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan kebocoran data pribadi. Johnny meminta agar masyarakat bisa melakukan lima cara ini untuk menjaga privasinya

Pertama, membatasi penyebaran data pribadi sesuai dengan keperluannya.

Kedua, menggunakan kata sandi (password) yang tidak mudah ditebak pada akun yang dimiliki serta menggantinya secara berkala.

Ketiga, menggunakan autentikasi multifaktor (multif-factor authentication) pada akun yang digunakan dan menyimpan kode cadangannya (back-up code) dengan baik.

Keempat, memahami syarat dan ketentuan dari platform digital, kebijakan privasi dan dokumen. Kelima, selalu menghormati data pribadi milik orang lain sebagai bagian dari budaya keamanan siber dan perlindungan data pribadi yang harus terus ditingkatkan.

Muslim Pro adalah aplikasi yang paling banyak digunakan oleh umat Islam. Dalam aplikasi tersebut, berisi ayat-ayat Al Quran, jadwal waktu sholat, dan penunjuk arah kiblat.

Muslim Pro membantah menjual data pengguna kepada Militer AS. Data tersebut diduga dijual oleh pihak ketiga, yakni X-Mode yang mengalirkan data kepada Militer AS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement