REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aleix Espargaro mengungkapkan defisit akselerasi motor Aprilia cocok dengan karakteristik Sirkuit Algarve di Portimao, Portugal. Sang pembalap MotoGP asal Spanyol finis di peringkat tiga besar setelah dua sesi latihan bebas Grand Prix Portugal, Jumat (20/11).
Di atas motor Aprilia RS-GP, Espargaro terpaut 0,228 detik dari waktu terbaik satu menit 39,417 detik yang diciptakan Johann Zarco dari tim Esponsorama Racing dengan motor Ducatinya. Sedangkan Maverick Vinales dari tim pabrikan Yamaha, 0,1 detik lebih cepat di peringkat kedua.
MotoGP menyambangi Portimao untuk pertama kalinya sejak GP Portugal terakhir digelar di Estoril pada 2012.
"Sirkuit ini benar-benar berbeda dari sirkuit manapun di dunia," kata Espargaro seperti dilansir laman resmi MotoGP. "Ini sedikit mengingatkan saya ketika pertama kali pada usia 15 tahun di Mugello, tanjakan dan turunan ini serta tikungan berurutannya."
Ia mengatakan Sirkuit Algarve trek yang sulit. Biasanya di sirkuit baru, pembalap melaju tiga atau empat putaran untuk memahami sepenuhnya, tapi di sina tidak mungkin.
"Kalian perlu dua jam untuk memahami titik pengereman, akselerasi, banyak tikungan buta. Ini fantastis, sangat menyenangkan melaju di tiap putaran. Saya senang berada di sini," kata dia.
Lorenzo Savadori, yang menggantikan Bradley Smith, juga sempat mencatatkan waktu tercepat keempat di sesi latihan pertama yang membuktikan Aprilia cukup kompetitif di hari pertama.
"Tahun ini kami menemui kesulitan dalam akselerasi. Di setiap akselerasi saya kehilangan beberapa torsi di bagian bawah mesin. Di Portimao kalian tidak bisa tancap gas karena motor akan wheelie, kemudian ada tanjakan dan turunan, tikungan ke kiri dan ke kanan," Espargaro menambahkan.
Jadi, kata dia, kurang lebih hanya delapan persen dari setiap putaran pembalap melaju dengan kecepatan penuh. Itulah kenapa Aprilia tidak begitu kewalahan dengan mesin.
"Saya bisa katakan sasis RS-GP 20 sangat baik digunakan untuk membelok, titik terkuat dari motor ini. Saya rasa Portimao membutuhkan motor yang baik dalam menikung, dan Aprilia untuk saat ini, kompetitif di sini," ujar Espargaro.
Pebalap tim Suzuki Ecstar Joan Mir telah mengunci gelar juara dunia 2020 pekan lalu di Valencia. Namun demikian, enam pebalap lainnya secara matematis masih memiliki peluang memperebutkan peringkat kedua di klasemen yang saat ini ditempati oleh Morbidelli.
Suzuki dan Ducati memiliki poin yang sama di puncak klasemen konstruktor, dengan Yamaha di peringkat tiga terpaut 13 poin, untuk perebutan titel konstruktor.
Jika Suzuki merebut gelar itu maka akan menjadi yang pertama bagi pabrikan Hamamatsu itu sejak 1982 sedangkan Ducati terakhir kali menjadi juara konstruktor pada 2007 dan Yamaha pada 2015.