Selasa 24 Nov 2020 22:24 WIB

Satgas tak Mau Jumlah Testing Turun Lagi Saat Libur Panjang

Selama ini, jumlah testing terpantau turun saat libur panjang.

Sejumlah penumpang pesawat udara mengantre mengikuti swab test setibanya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Kamis (11/6/2020). Semua penumpang pesawat udara yang tiba di BIM wajib  mengikuti swab test di bandara, meskipun sudah memiliki hasil tes cepat (rapid test) Covid-19
Foto: ANTARA /Iggoy el Fitra
Sejumlah penumpang pesawat udara mengantre mengikuti swab test setibanya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Kamis (11/6/2020). Semua penumpang pesawat udara yang tiba di BIM wajib mengikuti swab test di bandara, meskipun sudah memiliki hasil tes cepat (rapid test) Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 sedang mengevaluasi tren penurunan jumlah testing Covid-19 saat libur panjang. Satgas menyebut, pemerintah terus mengejar ketertinggalan pencapaian angka testing yang ditetapkan oleh WHO.

"Ini tentunya menjadi evaluasi bersama, khususnya bagi pemerintah daerah. Tren jumlah testing juga sempat menurun di hari-hari tertentu, khususnya saat hari libur," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Kantor Presiden di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Menurut Wiku, jumlah testing per wilayah disesuaikan dengan kepadatan populasi penduduknya. Berdasarkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 267 juta jiwa, diperlukan pelaksanaan pengujian sebanyak 267 ribu orang per pekannya.

Wiku mengakui fluktuasi jumlah testing dipengaruhi oleh berbagai hal. Kondisi libur jumlah dan kapasitas laboratorium, tenaga kesehatan, ketersediaan reagen, dan kondisi geografis Indonesia turut memengaruhi.

"Hal ini tentu sangat kami sayangkan, terlebih pandemi Covid-19 tidak mengenal hari libur," tutur Wiku.

Pihaknya pun meminta kepada pemerintah daerah untuk memperbaiki mekanisme operasional laboratorium melalui penambahan jumlah sif laboran dengan pemberian insentif yang sepadan. Wiku juga mengatakan, perlu adanya pemeriksaan terkait kesesuaian jenis reagen dengan alat pengujian yang digunakan.

"Sejak awal Juni 2020 hingga pekan ketiga Oktober 2020 terlihat adanya tren peningkatan testing, namun tren tersebut kemudian mengalami penurunan pada dua pekan setelahnya dan kembali meningkat hingga pekan ini, dan hampir mencapai target WHO, yaitu berada di angka 86,25 persen pada pekan kedua November 2020," tambah Wiku.

Testing terus ditingkatkan hingga pekan ketiga November 2020. Pengujian yang dilakukan sudah mencapai sekitar 239 ribu atau 88,66 persen.

"Ini adalah angka tertinggi yang pernah kita capai. Kita harus terus menerus meningkatkan jumlah testing hingga tercapai target WHO," kata Wiku.

Hingga Selasa (24/11), jumlah terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia mencapai 506.302 orang dengan penambahan hari ini sebanyak 4.442 kasus. Terdapat 425.313 orang dinyatakan sembuh dan 16.111 orang meninggal dunia, sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 64.414 orang.

Kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta pun sudah mencapai 129.188 kasus dengan penambahan per Selasa (24/11) sebanyak 1.015 kasus. Selanjutnya, Jawa Timur dengan 59.398 kasus, Jawa Tengah 49.313 kasus, Jawa Barat dengan 48.965 kasus, dan Sulawesi Selatan 20.091 kasus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement