Friday, 27 Jumadil Awwal 1446 / 29 November 2024

Friday, 27 Jumadil Awwal 1446 / 29 November 2024

Appi-Rahman Optimistis Raih Simpati Warga Makassar

Selasa 24 Nov 2020 23:44 WIB

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah

Pasangan calin Wali Kota dan Wakil  Wali kota Makassar Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando saat debat pilkada debat putaran kedua, Selasa (24/11).

Pasangan calin Wali Kota dan Wakil Wali kota Makassar Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando saat debat pilkada debat putaran kedua, Selasa (24/11).

Foto: Istimewa
Appi-Rahman punya strategi yang dimainkan dari hari ke hari sampai pemilihan nanti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wali kota dan wakil walikota Makassar Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) optimistis bakal mampu mendapatkan simpati masyarakat Makassar. Optimisme muncul usai pasangan calon nomor urut 2 itu sukses menguasai panggung debat putaran kedua, Selasa (24/11).

Diawal debat tersebut, Appi sempat memberikan kesempatan kepada calon wakilnya untuk mengawali sesi. Dia mengatakan, hal tersrbut dilakukan guna menunjukkan harmonisasi antar pemimpin. "Ini penting agar segala kebijakan bisa dieksekusi dengan baik," kata Cawalkot Munafri Arifuddin usai debat di Jakarta.

Baca Juga

Appi menyinggung bagaimana pemimpin sebelumnya yang justru berjalan sendiri-sendiri hingga akhirnya pisah di tengah jalan. Menurutnya, hal tersebut berdampak pada segala sistem yang ada berjalan tidak maksimal seperti yang dia bahas bersama dalam debat tersebut.

Appi juga menanggapi santai tudingan salah satu paslon di arena debat yang menganggap dia dan wakilnya tidak mempunyai visi-misi. Dia menegaskan bahwa mereka memiliki strategi-strategi yang akan dimainkan dari hari ke hari sampai pemilihan nanti.

"Bagaimana mau memimpin Makassar tapi tidak punya visi-misi? Tentu ada. Dan itu alhamdulilah sampai hari ini on the track," katanya.

Juru Bicara Appi-Rahman, Fadli Noor menambahkan bahwa kepemimpinan Wali Kota Makassar sebelumnya amburadul. Dia mengatakan, Appi-Rahman bakal memperbaiki ketidakrapihan yang ada dalam pemerintahan daerah saat ini.

"Kegagalan reformasi birokrasi di Makassar membuat pelayanan publik amburadul, tata kawasan tidak beres. Memang ada pertumbuhan ekonomi, tapi rasionya tinggi, pengangguran terus bertambah," katanya.

Fadli menilai, perlu penguatan birokrasi untuk pembenahan regulasi agar ada kepastian peraturan dalam menarik investor serta menjaga kesejahteraan warga. Dia mengatakan, selama ini sektor ekonomi yang tinggi hanya mencakup swasta dan belanja pemerintah. "Kami akan memperkuat sektor ekonomi kecil dan UMKM agar mampu bersaing serta menambah kontribusi ke pemasukan daerah," katanya.

 
 

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler