REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES -- Ada satu menit mengheningkan cipta sebelum duel Napoli vs HNK Rijeka. Momen emosional.
Momen penghormatan untuk mendiang Diego Armanda Maradona. Partenopei memiliki kenangan tersendiri tentang tokoh asal Argentina itu.
Selama tujuh musim, Diego berkostum biru langit. Ia membela klub Italia Selatan itu dalam 259 laga di berbagai ajang, dan mencetak 115 gol.
Pantas saja jika semua elemen di Napoli benar-benar kehilangan. Dalam duel di markas mereka sendiri, Jumat (27/11) dini hari WIB, para penggawa Partenopei mengenakan jersey bernomor punggung 10.
"Saya memiliki banyak kenangan indah tentang Diego. Beberapa kali kami makan malam bersama," kata pelatih tuan rumah, Gennaro Gattuso kepada Sky, dikutip dari Football Italia.
Tak hanya bergelimang prestasi, Maradona juga melakukan beberapa kontroversi. Gattuso melihat situasi tersebut lumrah adanya.
Setiap manusia, tak luput dari kekeliruan selama menjalani kehidupan. Apa yang terjadi, menurutnya, tak mengurangi ketokohan pria yang lahir dan tutup usia di Buenos Aires itu.
"Kemarin saat berkendara, suasananya benar-benar berbeda. Diego berasal dari planet lain dan dia akan hidup selamanya. Seperti semua legenda. Saya berharap dia menyapa saudara perempuan saya di sana," ujar Gattuso.
Meski terlahir sebagai mantan pemain AC Milan, Gennaro paham bagaimana pengaruh Maradona pada Napoli. Seseorang yang mengangkat harkat tim Selatan melawan dominasi tim utara di Italia.
Hidup harus terus berjalan. Ia berharap mereka bisa mengangkat trofi sebagai penghormatan spesial untuk sang legenda.
"Dia pemain terbaik dunia, yang mengenakan seragam Napoli," ujar Gattuso.
Pada matchday keempat Grup F Liga Europa yang baru saja berlangsung, Partenopei unggul 2-0 atas Rijeka. Tempat pertandingan ini telah berganti nama, dari Stadion San Paulo, menjadi Stadion Diego Armando Maradona.