REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dalam tiga kuartal tahun ini, Jawa Timur mencatatkan pertumbuhan investasi yang positif. Jatim tetap menggelar forum investasi tahunan guna menjaring investasi asing lebih besar lagi.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur baru saja menggelar acara peluang investasi, East Java Investival (EJI) 2020. Kegiatan ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi calon-calon investor ke Jatim.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Jawa Timur Aris Mukiyono mengatakan, gelaran EJI 2020 digadang dapat mendorong peningkatan realisasi investasi di Jawa Timur. Setelah EJI 2020 digelar, Pemprov Jatim akan melakukan tindak lanjut.
"Kita akan komandani supaya syarat-syarat investasinya terpenuhi, kita kawal supaya perencanaan investasinya bisa berjalan konkret," kata Aris melalui siaran pers, Jumat (27/11).
Aris mengungkapkan, sepanjang 2020, realisasi investasi di Jatim masih tumbuh positif. Pada periode Januari hingga September 2020, kinerja investasi di Jatim mencatatkan pertumbuhan menggembirakan, yakni sebesar 42,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Realisasi investasinya mencapai Rp 66,49 triliun dengan porsi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 47,39 triliun dan penanaman modal asing (PMA)sebesar Rp 19,10 triliun. "PMA didominasi oleh sektor industri kimia di Kabupaten Tuban asal negara Singapura yakni PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia," kata dia.