Jumat 27 Nov 2020 17:35 WIB

Vaksin Merah Putih Ditargetkan Dibagi Kuartal IV 2021

Menristek sebut masih harus serahkan bibit vaksin ke Bio Farma di Kuartal I/2021

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengenakan jas laboratorium saat kunjungan kerja di Gedung Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (29/7). Dalam kunjungan kerja tersebut, Menristek berkesempatan untuk meninjau pengembangan vaksin Covid-19 dalam negeri yang diberi nama Vaksin Merah Putih sekaligus mengecek kesiapan uji klinis vaksin Covid-19 di Bio Farma. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengenakan jas laboratorium saat kunjungan kerja di Gedung Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (29/7). Dalam kunjungan kerja tersebut, Menristek berkesempatan untuk meninjau pengembangan vaksin Covid-19 dalam negeri yang diberi nama Vaksin Merah Putih sekaligus mengecek kesiapan uji klinis vaksin Covid-19 di Bio Farma. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro berharap agar vaksin Merah Putih untuk mencegah terinfeksi COVID-19 didistribusikan ke masyarakat pada Kuartal IV tahun 2021.

"Mudah-mudahan Kuartal IV tahun 2021 vaksin Merah Putih mulai bisa didistribusikan kepada masyarakat," kata Menristek dalam pembukaan rapat kerja Kementerian Riset dan Teknologi, di Jakarta, Jumat (27/11).

Menristek Bambang menuturkan untuk mendistribusikan vaksin, masih ada langkah-langkah yang harus dilakukan lebih dulu, yakni menyerahkan bibit vaksin kepada produsen vaksin yakni PT Bio Farma pada Kuartal I/2021.

Setelah itu, dilakukan scaling up, dan dilanjutkan dengan mulai dilakukan uji klinis tahap 1, 2, dan 3 secara bertahap. Selanjutnya, hasil dari uji klinis akan ditinjau dan dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kemudian, perlu mendapat izin edar dari BPOM. Apabila semua proses itu bisa dilalui maka baru bisa memproduksi vaksin secara massal dan akhirnya produk tersebut bisa mulai diberikan kepada masyarakat melalui program vaksinasi.

"Tentunya kita berupaya yang terbaik karena kita ingin penanganan pandemi ini bisa sesegera mungkin kita lakukan," tuturnya.

Saat ini, pengembangan vaksin Merah Putih yang paling progresif adalah yang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dengan menggunakan platform sub unit protein rekombinan. Vaksin yang dibuat Eijkman tersebut telah mencapai kemajuan lebih dari 50 persen dari skala laboratorium.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement