REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Alimatul Qibtiyah mengatakan kekerasan berbasis gender dalam jaringan (daring) meningkat saat pandemi Covid-19. "Data kekerasan 2020 selama masa pandemi saja 1.617 kasus, dan 1.458 kasus di antaranya adalah kasus kekerasan berbasis gender," kata Alimatul dalam seminar virtual Kampus Merdeka dari Kekerasan Berbasis Gender yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta, Sabtu (28/11).
Alimatul menuturkan kekerasan gender berbasis daring atau siber yang diadukan secara langsung ke Komnas Perempuan hingga awal Oktober 2020, sudah ada 659 kasus. Padahal pada 2017, hanya ada 17 kasus.
"Jenis kekerasan berbasis 'online' meningkat sangat tajam di saat pandemi terutama ada kebijakan 'stay at home' (tinggal di rumah) dan kehidupan kita berubah kebanyakan di dunia digital," tuturnya.
Dia menuturkan walaupun pendidikan jarak jauh, kekerasan berbasis gender masih ada. Terdapat 15 kasus kekerasan berbasis gender di perguruan tinggi yang langsung dilaporkan ke Komnas Perempuan pada periode Januari-Oktober 2020.