Senin 30 Nov 2020 07:23 WIB

Wall Street Journal: Biden Mulai Umumkan Tim Ekonomi

Sejumlah nama yang pernah bekerja di bawah pimpinan Obama diajak masuk tim Biden.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mencalonkan eksekutif think tank Center for American Progress Neera Tanden sebagai direktur Kantor Manajemen dan Anggaran. Sementara ekonom Cecilia Rouse sebagai ketua Dewan Penasihat Ekonomi.
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mencalonkan eksekutif think tank Center for American Progress Neera Tanden sebagai direktur Kantor Manajemen dan Anggaran. Sementara ekonom Cecilia Rouse sebagai ketua Dewan Penasihat Ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mencalonkan eksekutif think tank Center for American Progress Neera Tanden sebagai direktur Kantor Manajemen dan Anggaran. Sementara ekonom Cecilia Rouse sebagai ketua Dewan Penasihat Ekonomi.

Ahad (29/11) surat kabar AS Wall Street Journal (WSJ) melaporkan Biden juga berencana menunjuk mantan penasihat ekonomi internasional pemerintahan Barack Obama, Wally Adeyemo sebagai Wakil Menteri Keuangan. WSJ mengutip orang-orang yang mengetahui pencalonan ini.

Baca Juga

Dalam laporan tersebut WSJ melaporkan ekonom Jared Bernstein dan Heather Boushey dicalonkan untuk menjadi anggota Dewan Penasihat Ekonomi. Tim perwakilan kampanye Biden belum merespons permintaan komentar.

Begitu pula dengan Tanden, Rouse, Adeyemo, Bernstein dan Boushey. Sebelum memimpin Center for American Progress, Tanden penasihat jaminan kesehatan nasional pemerintahan Barack Obama.

Ia juga penasihat kampanye pemilihan presiden Hillary Clinton 2016 lalu. Sementara Rouse, ekonom buruh dari Princeton University yang fokus meneliti ekonomi pendidikan. Ia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Ekonomi Obama.

Adeyemo mantan penasihat keamanan nasional bidang ekonomi internasional di pemerintahan Obama. Ia juga pernah menjadi staf mantan Menteri Keuangan Jack Lew. Saat ini ia menjabat sebagai presiden Obama Foundation.

Jared Bernstein salah satu orang terdekat Biden, ia pernah menjabat sebagai penasihat ekonomi Biden saat masih menjadi wakil presiden. Ia juga membantu Obama mengeluarkan AS keluar dari resesi 2008.

Tugasnya menghitung dan menjelaskan berapa banyak lapangan pekerjaan yang pemerintah Obama pulihkan pada tahun 2009. Sebelumnya ia diperkirakan akan mendapatkan jabatan penting dalam pemerintahan Biden.

Boushey dikenal dengan penelitiannya yang membuktikan ketimpangan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Pendiri dan ketua lembaga think tank Washington Center for Equitable Growth itu penasihat tak resmi tim kampanye Biden.

Seperti Obama pada tahun 2009, Biden juga mewarisi kesulitan ekonomi saat mulai menjabat. Hampir 14 juta warga AS yang sebelumnya bekerja di industri restoran dan pariwisata hidup dengan bantuan pemerintah. Bantuan tersebut akan habis pada 26 Desember.

Sementara penyebaran virus korona masih sangat tinggi sehingga belum ada kemungkinan mereka dapat kembali bekerja. Tampaknya agenda ekonomi Biden akan fokus memulihkan Negeri Paman Sam dari krisis pandemi baik di isu kesehatan maupun ekonomi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement