REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Mantan pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli, dipercaya menggantikan Giuseppe Iachini di kursi pelatih Fiorentina pada awal bulan ini. Kehadiran Prandelli diharapkan bisa segera mengangkat performa La Viola, yang hanya memetik dua kemenangan dan menelan tiga kekalahan dalam tujuh laga awal Serie A.
Namun, La Viola terbukti belum juga beranjak dari keterpurukan. Dalam kesempatan keduanya menukangi Fiorentina, Prandelli belum bisa membawa Fiorentina bangkit di pentas Serie A.
Bahkan, Fiorentina menelan kekalahan beruntun di dua laga terakhir Serie A, termasuk saat menyerah 0-2 kala melawat ke kandang AC Milan di Stadion San Siro pada giornata kesembilan, Ahad (29/11) malam WIB.
Prandelli pun mengakui, butuh waktu lebih banyak untuk bisa mengembalikan La Viola ke trek kemenangan di kancah Serie A. Salah satu aspek yang mesti segera dibenahi Fiorentina, tutur pelatih asal Italia, itu adalah dengan memperkaya opsi di bangunan serangan La Viola. Ini pula yang menjadi catatan Prandelli pasca kekalahan timnya dari I Rossoneri.
''Kami mesi bisa mencari opsi baru dan berbeda dalam serangan kami. Kami mesti bisa melakukan serangan dengan menempatkan begitu banyak pemain di kotak penalti lawan. Kami harus sadar, keberanian terbesar sebuah tim berada di dalam kotak penalti lawan,'' tutur Prandelli seperti dilansir Football Italia, Senin (30/11).
Kendati begitu, pelatih berusia 63 tahun itu menyebut, walau gagal memetik poin dari lawatan ke Stadion San Siro, tapi La Viola sebenarnya bisa mengimbangi permainan tim tuan rumah. Performa apik kiper Gianluigi Donnarumma, tutur Prandelli, menjadi kunci keberhasilan Milan membungkam perlawanan Fiorentina.
''Donnarumma melakukan dua penyelamatan gemilang. Jika dia tidak menggagalkan peluang Franck Ribery, mungkin peluang kami memetik poin bisa kembali terbuka. Saat Anda kebobolan dua gol terlebih dahulu di San Siro, maka Anda akan mengalami kesulitan. Namun, kami bisa selalu merepotkan mereka,'' kata Prandelli.