Selasa 01 Dec 2020 00:02 WIB

Mahfud: MIT Bukan Gerakan Keagamaan, tapi Kejahatan

Mahfud mengatakan, peristiwa ini bukan perang suku apalagi perang agama.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD
Foto: Kemenpolhukam
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menegaskan pemerintah mengutuk aksi teror dan kekerasan yang diduga dilakukan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Sigi, Sulawesi Tengah. Ia menyebut MIT tak pantas disebut kelompok keagamaan. "Dalam hal ini Kelompok Ali Kalora dari MIT Itu bukan gerakan keagamaan tapi gerakan kejahatan," kata Mahfud, Senin (30/11).

Mahfud mengatakan, peristiwa ini bukan perang suku apalagi perang agama. Peristiwa ini, kata dia, dilakukan oleh kelompok kejahatan yang bernama MIT pimpinan Ali Kalora yang tidak bisa disebut mewakili agama tertentu. 

Baca Juga

"Ini sebenernya adalah upaya pihak tertentu untuk meneror dan menciptakan suasana yang tidak kondusif dengan tujuan menciptakan kekacauan yang bisa mengoyak persatuan dan memecah belah bangsa," ujar Mahfud. 

Mahfud berharap agar tokoh agama turut menyebarluaskan pesan-pesan damai kepada masyarakat. Ia mengatakan, sejatinya agama apapun hadir di dunia ini untuk membangun perdamaian dan persaudaran.

Terhadap sebuah keluarga di Sigi, Sulteng yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka, Mahfud menyatakan bahwa pemerintah menyampaikan duka. Ia mengklaim pemerintah telah bertemu dengan keluarga korban dan sudah melakukan langkah untuk pemulihan atau trauma healing.

Menurut Mahfud, Pemerintah telah memerintahkan aparat keamanan melalui satgas operasi Tinombala. Mereka difokuskan untuk melakukan pengejaran dan pengepungan terhadap para pelaku agar secepatnya dilakukan proses hukum yang tegas terhadap para teroris.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement