Senin 30 Nov 2020 23:38 WIB

Dinkes: Riau akan Mendapat Jatah 4 Juta Vaksin Covid-19

Dinkes Riau menyebut warga yang mendapat vaksin antara usia 19 hingga 59 tahun

Vaksin Covid-19 eksperimental (ilustrasi). Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan wilayahnya akan mendapat jatah vaksin COVID-19 untuk sebanyak 4 juta orang.
Foto: EPA
Vaksin Covid-19 eksperimental (ilustrasi). Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan wilayahnya akan mendapat jatah vaksin COVID-19 untuk sebanyak 4 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan wilayahnya akan mendapat jatah vaksin COVID-19 untuk sebanyak 4 juta orang.

"Kuota vaksin COVID-19 di provinsi ini sekitar 4 juta, disesuaikan dengan jumlah penduduk dan kriteria yang ditentukan," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Senin.

Dikatakan Mimi Yuliani Nazir, kriteria penerima vaksin tersebut ditentukan berdasarkan usia, profesi dan klasifikasi. Berdasarkan umur, orang yang mendapatkan vaksin yakni yang berusia 18-59 tahun.

Sedangkan kriteria berdasarkan profesi yakni tenaga kesehatan, tenaga pendidik, pelayanan publik, tokoh agama, ulama dan tenaga kerja lainnya.

"Selain itu, vaksin ini juga diprioritaskan untuk orang yang belum pernah terkonfirmasi COVID-19. Karena orang yang sudah pernah positif dan sembuh sudah terbentuk antibodi di dalam tubuhnya," ungkapnya.

Selanjutnya, kata dia, untuk teknis pendistribusian hingga penyuntikan akan berkoordinasi dengan ke dinas kesehatan yang ada di kabupaten/kota.

"Kemudian prosesnya ketika vaksin datang dari pusat, akan didistribusikan ke kabupaten/kota, kemudian pelaksanaan vaksinasi di Puskesmas," tukasnya.

Dinas Kesehatan Provinsi Riau sendiri belum memastikan jadwal kedatangan vaksin tersebut namun diperkirakan akhir ini akan tiba untuk didistribusikan kepada masyarakat melalui Puskesmas secara gratis.

Meskipun nantinya akan datang vaksin COVID-19 ke Riau, Mimi tetap mengharuskan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari virus berbahaya tersebut.

"Tetap disiplin, jangan abai. Menjaga diri sendiri juga berarti menjaga orang lain dari terpapar COVID-19," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement