Selasa 01 Dec 2020 17:24 WIB

Satgas Surabaya Tracing Kontak 36 Pelajar Positif Covid-19

Satgas belum bisa menyimpulkan asal mula penularan Covid-19 di pelajar.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Murid SMP Negeri 1 Surabaya mengikuti pelaksanaan tes usap (swab) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/11/2020). Pelaksanaan tes usap yang diselenggarakan secara serentak oleh pemerintah Kota Surabaya untuk pelajar di 18 Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut sebagai bentuk persiapan rencana sekolah tatap muka untuk jenjang SMP pada awal Desember mendatang.
Foto: MOCH ASIM/ANTARA
Murid SMP Negeri 1 Surabaya mengikuti pelaksanaan tes usap (swab) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/11/2020). Pelaksanaan tes usap yang diselenggarakan secara serentak oleh pemerintah Kota Surabaya untuk pelajar di 18 Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut sebagai bentuk persiapan rencana sekolah tatap muka untuk jenjang SMP pada awal Desember mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya melakukan penelusuran terhadap mereka yang memiliki riwayat kontak erat dengan 36 siswa SMP yang dinyatakan positif Covid-19. Kesemua siswa tersebut dinyatakan positif Covid-19 setelah mengikuti tes swab massal yang diselenggarakan Pemkot Surabaya sebagai persiapan pembelajaran tatap muka.

"Satgas Covid-19 Surabaya langsung melakukan tracing pada siswa tersebut," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara dikonfirmasi, Selasa (1/12).

Baca Juga

Febri mengaku belum berani menyimpulkan asal mula virus corona yang menyebabkan 36 pelajar terinfeksi. Menurutnya, tim tracing perlu mendalami aktivitas mereka selama 14 hari terakhir sebelum menjalani tes swab pada Rabu 25 November 2020.

Febri menegaskan, masih menelusuri siapa saja yang pernah kontak dengan para pelajar tersebut. Ia memastikan kondisi 36 siswa yang terpapar Covid-19 terus membaik. Mereka masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

"Tentu keluarganya juga akan dilakukan tes juga. Karena kontak eratnya dari siswa yang positif ini," kata Febri.

Sementara untuk proses isolasi, Pemkot bakal memperhatikan hasil assesment. Artinya, jika rumah para pelajar tersebut dinilai memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri, maka mereka boleh melalukan isolasi mandiri. Namun jika tidak memungkinkan, mereka harus menjalani isolasi di Asrama Haji Sukolilo.

Febri mengimbau, agar seluruh pihak dapat menyadari jika Covid-19 bukanlah aib. Meskipun tetap harus dihindari segala potensi penyebarannya. Ia juga mengimbau seluruh masyarakat tetap mejalankan protokol kesehatan secara ketat. "Kami mohon warga untuk tetap disiplin protokol kesehatan," kata Febri.

Sebelumnya, Febri mengungkapkan adanya 36 pelajar SMP yang dinyatakan positif Covid-19. Puluhan pelajar yang positif itu masuk ke dalam bagian dari ribuan pelajar di 17 sekolah yang beberapa hari lalu menjalani tes swab massal yang digelar Pemkot Surabaya. Tes swab massal digelar sebagai salah satu persiapan digelarnya pembelajaran tatap muka.

 

Febri mengungkapkan, sebenarnya ada 4.760 pelajar kelas IX di 17 SMP Surabaya, yang dijadwalkan mengikuti tes swab massal yang digelar Pemkot Surabaya. Namun nyatanya hanya sebanyak 3.627 pelajar yang mengikuti. Pelajar lainnya, ada yang memilih tes swab mandiri dan ada yang pula yang orang tuanya belum setuju digelarnya pembelajaran tatap muka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement