REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nikita Mazepin, putra bilyuner Russia Dmitry Mazepin, akan membalap untuk tim Haas di Formula 1 (F1) musim depan. Ini setelah ia menandatangani kontrak berdurasi multitahun.
Pembalap berusia 21 tahun itu saat ini berada di peringkat tiga klasemen F2 dan kemungkinan akan menjadi tandem Mick Schumacher, yang memimpin klasemen F2, putra dari pembalap legendaris Michael Schumacher.
"Menjadi seorang pembalap F1 adalah impian yang pada akhirnya menjadi nyata," kata Mazepin dalam pernyataan resmi seperti dikutip Reuters jelang Grand Prix Sakhir di Bahrain, Selasa (1/12).
Sang ayah, Dmitry, memiliki perusahaan pembuat pupuk Uralchem di Rusia. Ia mencoba membeli tim Force India setelah tim tersebut dinyatakan bangkrut pada 2018 sebelum kalah dari Lawrence Stroll yang mengakuisisi tim berbasis di Silverstone. Tim itu kini menjelma menjadi Racing Point.
Dmitry melalui bisnis Uralkali yang ia miliki, saat ini sedang mengambil tindakan hukum di London terhadap mantan administrator gabungan dari Force India setelah mereka menerima tawaran Stroll.
Putra dari Stroll, Lance, saat ini membalap untuk Racing Point yang tahun depan akan berganti nama menjadi Aston Martin.
Nikita Mazepin telah memenangi dua balapan F2 tahun ini dengan tambahan empat finis podium. Kejuaraan F2 akan berakhir di Bahrain akhir pekan ini.
"Nikita telah menegaskan kredensialnya di F2 tahun ini," kata bos tim Haas, Guenther Steiner. "Dia telah berkembang menjadi pembalap yang matang setelah naik dari peringkat junior, terlihat khususnya baru-baru ini di seri GP3, di mana ia finis runner-up pada 2018, dan tentunya di F2 dalam dua tahun terakhir."
Haas pada Oktober telah mengumumkan bahwa pembalap Prancis Romain Grosjean, yang lolos dari kecelakaan maut di Bahrain pada Minggu, dan pembalap Denmark Kevin Magnussen akan meninggalkan tim itu pada akhir musim.
Grosjean mengatakan pada saat pengumuman tersebut Steiner bilang kepadanya, "untuk alasan finansial, saya butuh kalian berdua keluar". Stenier mengatakan capaian terbesar tim tahun ini adalah mampu menjadi penyintas di lintasan.
Tim asal Amerika Serikat yang ditenagai mesin Ferrari itu berada di peringkat sembilan klasemen dengan raihan hanya tiga poin dari 15 balapan yang telah digelar di musim yang terdampak Covid-19.