Rabu 02 Dec 2020 16:20 WIB

Covid-19 Disinyalir Ada di AS Lebih Awal dari Temuan Pertama

AS mengonfirmasikan temuan pertama kasus Covid-19 pada Januari 2020.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. CDC menunjukkan bahwa virus baru itu hadir di Amerika pada awal pertengahan Desember 2019.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. CDC menunjukkan bahwa virus baru itu hadir di Amerika pada awal pertengahan Desember 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pertama infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) baru teridentifikasi di Amerika Serikat (AS) pada Januari 2020. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa penyakit ini mungkin muncul lebih awal daripada perkirakan sebelumnya di negara itu.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada awal pekan ini di jurnal Clinical Infectious Diseases yang dilakukan bersama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menunjukkan bahwa virus baru itu hadir di Amerika pada awal pertengahan Desember 2019. Kesimpulan didasarkan pada donor darah dari Palang Merah di sembilan negara bagian, di antaranya Washington, Oregon, California, Connecticut, Iowa, Massachusetts, Michigan, Rhode Island, dan Wisconsin.

Baca Juga

Secara khusus, bukti adanya virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit Covid-19 ditemukan di 106 dari 7.389 donor darah yang dikumpulkan antara 13 Desember 2019 hingga 17 Januari lalu. Antibodi terhadap virus ditemukan di 39 sampel darah dari Washington, Oregon, dan California, dan ditemukan di 67 sampel dari enam negara bagian lainnya.

"Temuan ini menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 mungkin telah masuk ke AS sebelum 19 Januari,” ujar tim peneliti, seperti dilansir Fox News, Rabu (2/12).

Penemuan tersebut juga menyoroti nilai donor darah sebagai sumber untuk melakukan pengawasan SARS-CoV-2. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa virus itu mungkin ada di AS lebih awal dari yang diperkirakan.

Studi yang sebelumnya dilakukan oleh para peneliti dari University of California, Los Angeles, dan Universitas of Washington yang diterbitkan pada September mengatakan bahwa virus corona jenis baru mungkin telah ada di Negeri Paman Sam pada sekitar akhir Desember di Los Angeles.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement