REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ketidakyakinannya terhadap persediaan vaksin. WHO tidak yakin akan ada cukup jumlah vaksin virus corona dalam tiga hingga enam bulan ke depan untuk mencegah lonjakan infeksi.
"Kami tidak akan memiliki vaksinasi yang cukup untuk mencegah lonjakan kasus selama tiga hingga enam bulan," kata pakar kesehatan WHO Mike Ryan dalam acara media sosial.
Dia juga menyerukan kepada seluruh rakyat untuk menjaga jarak sosial dan menghormati tindakan lain untuk membatasi penyebaran Covid- 19. Virus corona masih menjadi momok krisis bagi sebagian besar negara.
Sejumlah perusahaan farmasi telah seperti Pfizer dan Moderna telah membuktikan keefektifan vaksin hingga 94 persen. Vaksin bakal diutamakan untuk para pekerja medis garda depan, dan penduduk lanjut usia.
WHO juga mengumumkan bahwa pihaknya telah menerima data vaksin Covid-19 dari perusahaan Pfizer dan BioNTech dan kini sedang meninjaunya untuk "kemungkinan daftar penggunaan darurat" (EUL). Prosedur Emergency Use Listing (EUL) merupakan patokan bagi negara-negara untuk mengesahkan penggunaan nasional.