Kamis 03 Dec 2020 17:30 WIB

2.000 Buruh di Cikarang Jalani Tes Usap Massal

Tes usap massal diprediksi akan mendongkrak angka kasus positif Covid-19 di Bekasi.

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Tes usap massal diprediksi akan mendongkrak angka kasus positif Covid-19 di Bekasi. Ilustrasi.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Tes usap massal diprediksi akan mendongkrak angka kasus positif Covid-19 di Bekasi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Sebanyak 2.000 buruh di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menjalani tes usap massal. Tes usap dipusatkan di SMK Mitra Industri MM2100 Jalan Kalimantan Nomor 2 Desa Danau Indah.

"Ini bagian dari 12 ribu pekerja tahap pertama yang menjalani swab test di pekan dan hari pertama pelaksanaan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Kamis.

Baca Juga

Alamsyah mengatakan 2.000 buruh tersebut seluruhnya adalah pekerja di Kawasan Industri MM2100. Mereka menjalani tes menyusul tingginya angka penyebaran kasus Covid-19 di lingkungan kawasan industri itu, di antaranya klaster LG, Epson, dan Unilever.

Kegiatan tes usap massal ini diselenggarakan Satgas Covid-19 Pemerintah Pusat bersama Satgas Provinsi Jabar dan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Tujuannya adalah memutus rantai penyebaran virus corona, khususnya di klaster industri.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Masrikoh mengatakan tes usap massal ini terbagi atas dua sesi pelaksanaan. Sesi pertama dimulai pukul 09.00-11.00 WIB dan sesi berikutnya pukul 14.00-17.00 WIB dengan masing-masing 1.000 pekerja tiap sesinya.

"Nanti hasilnya akan kami kirim ke Laboratorium UI di Salemba dan akan keluar dalam empat hari ke depan. Kalau kami hanya kontribusi petugas saja, ada 20 personel kami di lokasi," katanya.

Ikoh, panggilan akrab Masrikoh, mengatakan 2.000 pekerja itu merupakan bagian dari total 70 perusahaan yang mengajukan diri untuk melakukan tes usap kepada karyawannya secara acak.

"Rata-rata satu perusahaan mengirimkan 100 pekerja, ada yang 150 juga. Sistemnya acak dengan kriteria kontak erat dengan pasien Covid-19. Selanjutnya kami akan maraton. Pekan ini cuma hari ini. Pekan depan bisa di lokasi lain seperti Jababeka, Ejip, dan kantong-kantong zona merah lain," ucap Ikoh.

Dia menyebut tes usap massal ini diprediksi akan mendongkrak angka kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi. Meski demikian, peningkatan kasus ini akan dijadikan landasan gugus tugas dalam menangani klaster industri.

"Jadi jangan kaget kalau nanti angkanya melonjak tinggi. Namun potensi kenaikan kasus ini sudah kami antisipasi dengan penambahan jumlah ruang karantina dan tracing menyeluruh. Hasil dari sini juga akan menjadi pemetaan penanganan klaster industri ini," katanya.

Ikoh mengaku klaster industri masih menjadi penyumbang terbesar kasus positif Covid-19. Lebih dari 60 persen kasus berasal dari kalangan pekerja pabrik berdasarkan laporan masuk.

"Masih di 60 persen ke atas dan terus meningkat, laporan penyumbang tiap harinya rata-rata dari kawasan industri. Untuk itu penanganan serius wajib dilakukan," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement