Kamis 03 Dec 2020 17:47 WIB

Depok Umumkan Hari Libur Pilkada pada 9 Desember 2020

Perangkat daerah diminta mengatur penugasan pegawai pada hari libur tersebut.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
PJS Walikota Depok, Dedi Supandi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
PJS Walikota Depok, Dedi Supandi.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah resmi menetapkan 9 Desember 2020 sebagai Hari Libur Nasional. Hal tersebut dikarenakan momentum ini bertepatan dengan Pilkada 2020 secara serentak. Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Kepres RI) Nomor 22 Tahun 2020.

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok juga mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Nomor 270/581-ORB, tentang Hari Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok 9 Desember 2020 sebagai hari libur.

"Dalam SE tersebut, perangkat daerah (PD) yang memberikan pelayanan langsung serta mencakup kepentingan masyarakat luas, diminta mengatur penugasan pegawai pada hari libur tersebut sehingga pelayanan tetap berjalan. Di antaranya rumah sakit, puskesmas, telekomunikasi, listrik, air minum, pemadam kebakaran, keamanan dan ketertiban, serta perhubungan," ujar Pjs Wali Kota Depok, Dedi Supandi di Balai Kota Depok, Kamis (3/12).

Selanjutnya, pegawai pemerintah diminta menyukseskan Pilkada Depok 2020 dengan tetap menjaga aspek netralitas, yakni menggunakan hak pilih sesuai pilihannya.

"Selain itu, setiap pegawai juga diminta agar tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan ketika mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal tersebut dimaksudkan untuk mencegah terbentuknya klaster baru penyebaran Covid-19," pungkas Dedi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement