Jumat 04 Dec 2020 05:55 WIB

Ternyata Kalimat Basmalah Sudah Populer Sejak Nabi Adam

Lafal basmalah sudah populer sejak Nabi Adam hingga Rasulullah SAW.

Lafal Basmalah sudah populer sejak Nabi Adam hingga Rasulullah SAW. Ilustrasi Ustadz Derry Sulaiman melukis cepat kaligrafi lafadz Basmalah.
Foto: Dok YAK
Lafal Basmalah sudah populer sejak Nabi Adam hingga Rasulullah SAW. Ilustrasi Ustadz Derry Sulaiman melukis cepat kaligrafi lafadz Basmalah.

Oleh : Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kita tidak boleh lupa bahwa ayat yang paling pertama Allah SWT turunkan ialah perintah untuk membaca dan menyebut nama-Nya: ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ  Iqra' bi ismi Rabbik alladzi khalaq. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.” (QS al-'Alaq [96]: 1). 

Tentu, bukan sakadar menyebut dan memanggil nama Allah SWT, melainkan bagaimana menghadirkan yang punya nama di dalam benak kita pada saat menyebut nama-Nya. Dengan demikian, kita akan meraih keberkahan ganda manakala bisa kita melakukan hal yang demikian.  

Mengingat dan menyebut nama Allah SWT merupakan salah satu bentuk pemuliaan diri-Nya sebagaimana disebutkan dalam ayat: 

تَبَٰرَكَ ٱسْمُ رَبِّكَ ذِى ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ “Mahaagung nama Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan karunia.” (QS ar-Rahman [55]: 78). Pemberkahan bisa terjadi dengan menyebutkan atau mengingat diri-Nya atau mengenang sifat-sifat kemuliaan-Nya. 

Disarankan kepada orang menghadapi persoalan atau kesulitan hidup untuk senantiasa menyebut dan memanggil nama-Nya, seperti dikemukakan dalam ayat: 

إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيلًا وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا "Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan." (QS al-Muzammil [73]: 7-8).  

Orang-orang yang selalu mengingat dan menyebut nama Allah SWT dalam berbagai kesulitan akan diberikan kemudahan oleh Allah SWT, sebagaimana diisyaratkan dalam ayat: 

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.” (QS al-A'la [87]: 14-15). 

Basmalah memiliki banyak kekhususan. Basmalah bukan hanya populer bagi Nabi Muhammad SAW dan para umatnya, tetapi juga populer di kalangan nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.

Bahkan, ada yang mengatakan semenjak Nabi Adam sudah familier dengan basmalah. Dalam suatu riwayat dikatakan Nabi Ibrahim AS sebelum membaca doa ia membaca basmalah. Yang dibaca Nabi Isa ketika menghidupkan orang mati ialah basamalah, Nabi Nuh menjalankan perahunya dengan basmalah, dan surat sakti yang membuat Ratu Balqis takluk kepada Nabi Sulaiman ialah suratnya yang berisi basmalah.

اِنَّهٗ مِنۡ سُلَيۡمٰنَ وَاِنَّهٗ بِسۡمِ اللّٰهِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِۙ “Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, 'Dengan nama Allah Yang Mahapengasih, Mahapenyayang.'" (QS an-Naml: 30).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement