Jumat 04 Dec 2020 19:27 WIB

NASA Bayar Perusahaan Rp 14 Ribu untuk Ambil Sampel Bulan

Empat perusahaan akan mengumpulkan sampel di Bulan, dan menjualnya kepada NASA.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Setelan baju astronaut untuk misi Artemis 2024.
Foto: ap
Setelan baju astronaut untuk misi Artemis 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Badan Antariksa AS (NASA) membayar perusahaan swasta sebesar 1 dolar AS (Rp 14 ribu) untuk mengumpulkan batu dari bulan setelah diterima sebagai pemenang tender. Pada Kamis (3/12), Lunar Outpost diberikan kontrak untuk mengumpulkan sampel untuk badan antariksa AS.

Ini adalah satu dari empat kontrak yang diberikan oleh NASA di bawah program pengumpulan sumber daya bulan berbiaya rendah. Pemenang tender lainnya adalah Masten Space Systems yang berbasis di California dan Ispace yang berbasis di Tokyo, bersama dengan anak perusahaannya di Eropa.

Baca Juga

NASA akan membayar perusahaan untuk koleksi individu regolith bulan, atau tanah bulan, dengan berat antara 50g dan 500g.

"Perusahaan akan mengumpulkan sampel dan kemudian memberi kami bukti visual dan data lain yang telah mereka kumpulkan," kata juru bicara NASA, dilansir di BBC, Jumat (4/12).

CEO Lunar Outpost Justin Cyrus mengatakan, rencananya misi tersebut akan berlangsung pada tahun 2023, namun bisa jadi lebih awal. "Tetapi kami sedang bekerja dengan beberapa perusahaan pendarat yang berbeda, yang dapat menghasilkan tanggal peluncuran yang lebih awal," kata Cyrus.

Lunar Outpost yang berbasis di Colorado, sebuah perusahaan robotika, akan dibayar 1 dolar AS untuk mengumpulkan batu bulan dari Kutub Selatan bulan.

Tapi bayaran bukanlah motivasi bagi perusahaan tersebut. Diharapkan ada banyak manfaat ilmiah untuk misi tersebut seperti memungkinkan perusahaan untuk berlatih mengekstraksi sumber daya dari permukaan bulan.

Cyrus menyebutnya sebagai perubahan paradigma dalam cara berpikir masyarakat tentang eksplorasi ruang angkasa.

Perusahaan sedang dalam pembicaraan dengan Blue Origin dan beberapa perusahaan lain yang sedang bekerja untuk terbang ke bulan. Blue Origin adalah perusahaan eksplorasi luar angkasa yang didirikan oleh pendiri Amazon Jeff Bezos.

Di antara tawaran pemenang lainnya, Ispace Jepang akan dibayar 5.000 dolar AS untuk pengumpulan yang diusulkan pada tahun 2022 di sisi dekat timur laut Bulan.

Ahli luar angkasa Sinead O'Sullivan, mengatakan bahwa jumlah nominal bahkan satu dolar merupakan preseden penting yang ditetapkan NASA.

"Inovasi di sini bukan dari nilai finansial tetapi menciptakan norma bisnis dan hukum untuk menciptakan pasar pembeli dan penjual di luar batasan bumi," kata O'Sullivan.

Penghargaan untuk ketiga perusahaan akan dibayarkan dalam proses tiga langkah. Sebanyak 10 persen dana pada saat pemberian penghargaan, 10 persen saat perusahaan meluncurkan koleksi pesawat ruang angkasa, dan 80 persen saat NASA memverifikasi bahwa perusahaan mengumpulkan materi tersebut.

"Ya, 1 dolar AS akan datang dalam tiga kali angsuran kecil tapi penting, yaitu 0,10 dolar AS, 0,10 dolar AS, dan 0,80 dolar AS," canda Cyrus.

Pengumuman badan antariksa pada hari Kamis ini datang ketika China melakukan misi pengumpulan sampel bulannya sendiri. Pesawat ruang angkasa China Chang'e-5 saat ini sedang dalam perjalanan kembali ke Bumi dengan sampel dari bulan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement