REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpesan agar semua pihak menjaga suasana aman, damai, dan kondusif di masa tenang Pilkada serentak 2020. Khofifah meyakini, masyarakat Jawa Timur yang daerahnya melaksanakan Pilkada serentak 2020 bisa saling menghargai perbedaan pilihan.
Selain itu, Khofifah mengajak seluruh masyarakat yang telah memiliki hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya. Namun, kata Khofifah, semua pihak harus tetap memerapkan pritokol kesehatan secara ketat dalam mensukseskan pesta demokrasi tersebut.
Apalagi pada tahapan pencoblosan dan penghitungan suara. Khofifah pun meminta para penyelenggara Pilkada untuk memastikan dan menjamin penerapan protokol kesehatan betul-betul berjalan dalam setiap tahapan Pilkada serentak.
Menurutnya, hal itu menjadi penting untuk memastikan agar masyarakat tidak takut datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) sehingga partisipasinya menjadi tinggi. "Penyelenggara Pilkada mulai KPU dan Bawaslu harus memastikan keamanan para pemilih saat melakukan pencoblosan, sehingga masyarakat tidak takut untuk menggunakan hak suaranya," kata Khofifah di Surabaya, Ahad (6/12).
Khofifah mewanti-wanti agar gelaran Pilkada serentak 2020 tidak malah menimbulkan klaster baru Covid-1. Khofifah mengatakan, aturan yang diterbitkan KPU pusat harus betul-betul dijalankan. Misalnya, para panitia Pilkada dilakukan rapid dan swab test sebelum bertugas disediakan hand sanitizer di setiap bilik suara, dan dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala, di tempat pemungutan.
Kepada para bupati dan wali kota yang wilayahnya tidak menyelenggarakan Pilkada serentak, Khofifah meminta agar bisa ikut mendukung penyelenggaraannya. Dukungan yang diberikan seperti rapid test, swab test, dan PCR lab. Artinya, jika tetangga daerahnya membutuhkan dukungan, dia memohon agar ikut mendukung.
"Misalnya tim Nakes, lab PCR, dan hal teknis yang terkait dengan keamanan akibat pandemi covid-19. Dukungan semacam itu, tentunya akan meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan hak suaranya," kata Khofifah.
Seperti diketahui, terdapat 19 kabupaten/ kota di Jatim yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak pada 9 Desember 2020. Tersebut terdiri dari 16 kabupaten dan tiga kota. Rinciannya Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, Kediri, Lamongan, Tuban, Gresik, Mojokerto, Malang, Blitar, Sidoarjo, Sumenep, Jember, Situbondo, dan Banyuwangi. Kemudian Kota Blitar, Pasuruan, dan Surabaya.