REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di Kota Tangerang didominasi oleh penularan di lingkungan keluarga. Selain dari klaster keluarga, interaksi sosial juga menjadi klaster penyebaran Covid-19 yang cukup tinggi di wilayah tersebut.
“Untuk kasus rumah tangga (klaster keluarga) 35 persen, sedangkan interaksi sosial persentasenya naik menjadi 24 persen,” ujar Arief dalam keterangan tertulis dikutip Ahad (6/12). Angka penularan dari faktor interaksi sosial pada pekan ke-37, Arief menyebut hanya sebesar 12 persen.
Pemkot Tangerang melalui Dinas Kesehatan Kota Tangerang akan memasifkan penelusuran atau tracing kepada masyarakat maupun aparatur sipil negara (ASN) sebagai langkah dini pencegahan Covid-19. “Pelacakan yang dilakukan sekitar 300—400 tes dalam satu hari,” ujarnya.
Arief meminta kepada seluruh pihak yang ada di Kota Tangerang untuk bekerja sama dalam upaya menekan angka penyebaran Covid-19. “Supaya bisa turun statusnya menjadi zona oranye, bahkan zona hijau,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinkes Kota Tangerang, hingga Ahad (6/12) pukul 10.00 WIB, tercatat jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tangerang mencapai 3.159. Sebanyak 2.680 pasien Covid-19 di antaranya sembuh dan 79 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara, sebanyak 400 orang masih menjalani perawatan atau isolasi.
Penambahan angka Covid-19 di Kota Tangerang dalam sepekan terakhir, atau dari 29 November 2020 hingga 5 Desember 2020 tercatat mencapai 281 kasus. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan kasus pada pekan sebelumnya sebanyak 226 kasus.