REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Dunia pendidikan ke depan meniscayakan setiap lembaga pendidikan harus bersinergi dengan berbagai pihak untuk dapat meningkatkan kompetensi para pendidik khususnya dan masyarakat secara umum. Hal itu disampaikan Afrizal Sinaro, ketua Yayasan Perguruan Al Iman dalam acara sosialisasi kelompok belajar (pokjar) Universitas Terbuka di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Iman, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/12).
Lebih lanjut, Afrizal mengatakan, kerja sama dengan Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ UT) Bogor merupakan salah satu upaya Yayasan Perguruan Al Iman untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia masyarakat sekitar. “Khususnya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SIT Al Iman,” ujar Afrizal dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (7/12).
Irwandi yang tampil sebagai narasumber mewakili kepala UPBJJ UT Bogor mengatakan bahwa UPJJ UT Bogor masuk lima terbesar dari 39 UPBJJ UT se-Indonesia dengan jumlah mahasiswa aktif sejumlah lebih kurang 15.000 orang. “Ini artinya kebutuhan dan kesadaran masyarakat di wilayah kerja UT Bogor terhadap pendidikan tinggi sangat besar,” kata Irwandi.
Ia mengemukakan, prinsip utama layanan UT adalah memberikan kemudahan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan tinggi. “Semua prodi UT terakreditasi A dan B dari BAN-PT,” ujarnya.
Ia menambahkan, UT mengusung metode distance learning. Distance learning bukan berarti sepenuhnya bergantung kepada pembelajaran online. Kekuatan utamanya terletak pada modul yang dirancang sedemikian rupa sehingga mendorong setiap mahasiswa untuk belajar secara mandiri. “Modul belajar UT dipersiapkan untuk memandu mahasiswa sehingga mereka dapat menguasai meteri pelajaran secara komprehensif,” lanjut Irwandi.
Penerimaan mahasiswa di UT berlangsung tiap semester (sepanjang tahun). Untuk semester depan, registrasi telah dimulai sejak 2 Desember sampai akhir Februari 2021 nanti.
Irwandi mengatakan, UT sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas inisiatif proaktif Yayasan Perguruan Al Iman untuk menyelenggarakan kelompok belajar melalui tutorial. “Hal ini sangat membantu UT dalam upaya melebarkan sayapnya menjangkau semua lapisan masyarakat,” tuturnya.
Akhmad Mustaqim, selaku tim sosialisasi UPJJ UT Bogor menginformasikan bahwa UT memiliki empat fakultas program sarjana dan tujuh prodi program pascasarjana yang selengkapnya dapat diakses melalui website https://bogor.ut.ac.id/. UT memberlakukan biaya pendidikan Sistem Paket Semester (SIPAS) dan non-SIPAS.
Bagi lulusan D3 latar belakang manajemen yang akan melanjutkan ke strata satu (S1), UT menerapkan sistem blok. Sedangkan bagi mahasiswa yang tidak melalui sistem blok, UT memiliki program alih kredit dan tetap mengikuti ketentuan yang berlaku, sehingga mahasiswa tidak perlu mengambil mata kuliah yang sudah didapatkan sebelumnya.
Zulfikri Anas, ketua pokjar UT Al Iman menegaskan bahwa ada beberapa keunggulan pelayanan tutorial yang ditawarkan oleh kelompok belajar (Pokjar) UT Al Iman, yaitu: pertama, memberikan dorongan motivasi dan inspirasi kepada setiap mahasiswa agar setiap mahasiswa dapat menyelsaikan studi tepat waktu. “Hal ini untuk menjawab kekhawatiran sebagian masyarakat bahwa kuliah di UT mudah masuknya, tapi sulit keluarnya,” kata Zulfikri.
Kedua, membantu setiap mahasiswa agar lebih mudah memahami bahan ajar (modul); dan yang ketiga, yang lebih utama adalah menghadirkan berbagai persoalan nyata dalam kehidupan sehari-hari pada saat diskusi (tutorial) untuk meningkatkan kemampuan daya nalar, analisis dan kemampuan adaptabilitas setiap mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan.
“Untuk mewujudkan hal ini, UT Al Iman akan mengembangkan berbagai aktivitas ilmiah, kajian strategis tetutama terkait dengan masa depan pendidikan di negeri ini,” paparnya.
Zulfikri mengemukakan, kehidupan abad 21 ditandai dengan perkembangan yang sangat pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, ditambah lagi berbagai tantangan kehidupan yang menuntut kemampuan adaptabilitas yang tinggi, terutama dalam menghadapi situasi yang berubah drastis secara tiba-tiba.
Keempat atau terakhir, sesuai motto Al Iman, “Iman is power, Al Iman is powerful”: menghadapi situasi di masa datang tidak cukup hanya dengan dukungan kemampuan profesional, ilmu, dan skill, namun yang lebih penting adalah ketangguhan menghadapi situasi yang serba tidak pasti dan berubah secara tiba-tiba. “Ketangguhan itu berakar pada iman dan nilai-nilai adab,” ujar Zulfikri.
Khairunas, mewakili tim akademik Pokjar UT Al iman menegaskan bahwa UT Al Iman siap melayani kebutuhan masyarakat. Saat ini, untuk belajar di perguruan tinggi seharusnya tidak ada lagi hambatan karena pada dasarnya menguasai ilmu pengetahuan adalah hak dan fitrah bagi semua orang. Setiap warga negara, apapun keadaannya, bagaimanapun kondisinya harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan diri, meningkatkan kualitas hidup mereka agar tidak tergilas oleh zaman.
“Pokjar UT Al Iman siap menjawab tantangan itu, dan Insya Allah kegiatan tutorial mulai aktif semester depan, sesuai kalender akademik UT,” ujarnya.