Rabu 09 Dec 2020 12:14 WIB

Pengacara Trump yang Positif Covid Segera Tinggalkan RS

Pengacara Trump diperkirakan akan meninggalkan rumah sakit pada Rabu

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Mantan Walikota New York Rudy Giuliani, pengacara Presiden Donald Trump, berbicara dalam konferensi pers di markas Komite Nasional Republik, Kamis 19 November 2020, di Washington.
Foto: AP Photo/Jacquelyn Martin
Mantan Walikota New York Rudy Giuliani, pengacara Presiden Donald Trump, berbicara dalam konferensi pers di markas Komite Nasional Republik, Kamis 19 November 2020, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Pengacara Presiden Donald Trump Rudy Giuliani pada Selasa mengatakan dia merasa lebih baik setelah tertular Covid-19. Ia diperkirakan akan meninggalkan rumah sakit pada Rabu.

Mantan wali kota New York City yang berusia 76 tahun, yang menjadi ujung tombak upaya Trump untuk membalikkan kekalahan pemilihan presiden Republik dari Demokrat Joe Biden, mengatakan dia mulai merasa sangat lelah pada Jumat.

Baca Juga

Pada Ahad ketika diagnosisnya diumumkan, Giuliani mengatakan dia menunjukkan "gejala ringan" lainnya tetapi saat ini dia tidak demam dan hanya batuk kecil. "Saya pikir mereka akan mengizinkan saya keluar besok pagi," kata Giuliani dalam wawancara dengan Radio WABC di New York.

Dia berada di Rumah Sakit Universitas Georgetown di Washington, dua sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan pada Ahad. Giuliani berencana untuk menghadiri sidang virtual pekan ini dengan anggota parlemen Georgia, salah satu sumber mengatakan pada Selasa.

Dengan upaya hukum Trump sejauh ini gagal meyakinkan pengadilan mana pun tentang klaim presiden itu bahwa penipuan yang meluas membuatnya kehilangan Pemilu, Giuliani telah bertemu dengan pejabat negara. Pertemuan dilakukan dalam upaya jangka panjang untuk membujuk mereka agar membatalkan hasil pemilihan.

Pejabat negara bagian dan federal telah berulang kali mengatakan tidak ada bukti penipuan dalam skala yang signifikan. Di seluruh negeri, pengadilan telah menolak kasus yang berusaha mengeluarkan suara, termasuk Mahkamah Agung AS, yang pada Selasa menolak untuk memblokir Pennsylvania meresmikan kemenangan Biden di sana.

Di Georgia, anggota parlemen negara bagian akan mengadakan pertemuan virtual pada Kamis untuk membahas masalah Pemilu. Agenda ini menyusul sidang pekan lalu di mana Giuliani mendesak anggota parlemen negara bagian untuk campur tangan untuk membatalkan kemenangan Biden di negara bagian itu.

Giuliani membuat permohonan serupa pekan lalu di Michigan dan Arizona. Setelah berita hasil tes Giuliani tersiar pada Ahad, badan legislatif negara bagian Arizona mengatakan akan menutup kedua majelis minggu ini karena berhati-hati "untuk kasus dan kekhawatiran terbaru terkait Covid-19".

Giuliani bertemu dengan sekitar selusin anggota parlemen Republik di sana pekan lalu. Dalam wawancara radionya, Giuliani mengatakan dia dites negatif sebelum perjalanannya ke tiga negara bagian.

Dia juga mengonfirmaskani bahwa Jenna Ellis, seorang pengacara yang bekerja berdampingan dengan dia dalam tantangan hukum Trump, juga telah tertular virus corona.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement