Kamis 10 Dec 2020 08:37 WIB

Brimob: Tak Ada Ruang Bagi Terorisme, Intoleran, Premanisme

Brimob mengatakan terorisme dan kelompok anti-Pancasila berkembang secara dinamis.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Komandan Korps Brimob Polri Irjen Anang Revandoko
Foto: Dok. Humas Brimob
Komandan Korps Brimob Polri Irjen Anang Revandoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Korps Brimob Polri (Korbrimob) Irjen Anang Revandoko mengatakan, Brimob harus menjadi garda terdepan dalam melawan kelompok-kelompok yang berupaya menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dia menegaskan, tidak ada ruang bagi pelaku terorisme, intoleran dan tindakan premanisme. 

“Saya berpesan kepada seluruh jajaran Korps Brimob Polri, tidak ada sejengkal tanahpun yang luput dari hadirnya negara dan tidak ada ruang bagi pelaku terorisme, intoleran dan tindakan premanisme,” ujar Anang dalam siaran pers, Kamis (10/12). 

Baca Juga

Selain melakukan pengamanan Pilkada Serentak 2020, Korbrimob Polri juga bertugas dalam penanganan situasi kamtibmas yang tengah terjadi di Indonesia. Mulai dari aksi teror di Poso, kelompok kriminal bersenjata hingga aksi unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law. 

Anang menegaskan, Korbrimob Polri harus menjadi garda terdepan dalam penanganan situasi kamtibmas terkini. Korbrimob Polri akan melawan kelompok-kelompok yang berusaha menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. 

Saat ini, kata dia, kejahatan terorisme dan kelompok anti-Pancasila telah berkembang secara dinamis. Propaganda media sosial dengan mempublikasi kabar palsu atau hoaks menjadi senjata utama kelompok-kelompok yang ingin memecah belah sesama anak bangsa. 

Anang berharap anggota Korbrimob Polri dapat menjadi perekat persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia. Pasukan baret biru itu pun ia harap semakin responsif dan profesional dalam tantangan tugas kedepan. 

“Sebagai perwakilan negara, Korbrimob Polri harus siap kapanpun dan dimanapun masyarakat membutuhkan karena negara hadir dan negara tidak boleh kalah,” kata Irjen Anang. 

Semua itu ia sampaikan saat menggelar apel pasukan di lapangan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Apel gelar pasukan itu merupakan arahan langsung Kapolri, Jenderal Idham Azis, dalam rangka pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2020 di 270 lokasi terdiri dari sembilan provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement