REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Korps Brimob Polri (Korbrimob) Irjen Anang Revandoko mengatakan, Brimob harus menjadi garda terdepan dalam melawan kelompok-kelompok yang berupaya menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dia menegaskan, tidak ada ruang bagi pelaku terorisme, intoleran dan tindakan premanisme.
“Saya berpesan kepada seluruh jajaran Korps Brimob Polri, tidak ada sejengkal tanahpun yang luput dari hadirnya negara dan tidak ada ruang bagi pelaku terorisme, intoleran dan tindakan premanisme,” ujar Anang dalam siaran pers, Kamis (10/12).
Selain melakukan pengamanan Pilkada Serentak 2020, Korbrimob Polri juga bertugas dalam penanganan situasi kamtibmas yang tengah terjadi di Indonesia. Mulai dari aksi teror di Poso, kelompok kriminal bersenjata hingga aksi unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law.
Anang menegaskan, Korbrimob Polri harus menjadi garda terdepan dalam penanganan situasi kamtibmas terkini. Korbrimob Polri akan melawan kelompok-kelompok yang berusaha menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Saat ini, kata dia, kejahatan terorisme dan kelompok anti-Pancasila telah berkembang secara dinamis. Propaganda media sosial dengan mempublikasi kabar palsu atau hoaks menjadi senjata utama kelompok-kelompok yang ingin memecah belah sesama anak bangsa.
Anang berharap anggota Korbrimob Polri dapat menjadi perekat persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia. Pasukan baret biru itu pun ia harap semakin responsif dan profesional dalam tantangan tugas kedepan.
“Sebagai perwakilan negara, Korbrimob Polri harus siap kapanpun dan dimanapun masyarakat membutuhkan karena negara hadir dan negara tidak boleh kalah,” kata Irjen Anang.
Semua itu ia sampaikan saat menggelar apel pasukan di lapangan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Apel gelar pasukan itu merupakan arahan langsung Kapolri, Jenderal Idham Azis, dalam rangka pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2020 di 270 lokasi terdiri dari sembilan provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.