REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Duta Besar Rusia untuk negara Afrika Utara, Igor Belyaev, menyatakan Moskow siap memproduksi vaksin virus corona di Aljazair, Selasa (9/12). Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) menawarkan berbagai bentuk kerja sama, termasuk akuisisi langsung, transfer teknologi, produksi bersama dan partisipasi dalam tahap ketiga uji coba.
"Rusia siap bekerja sama dengan Aljazair untuk merancang vaksin di tingkat lokal," kata Belyaev kepada Sputnik.
Dikutip dari Middleeastmonitor, Belyaev, menyatakan telah membahas produksi vaksin virus corona yang dikembangkan Rusia tersebut dengan Menteri Kesehatan dan Industri Farmasi Aljazair. Negara tersebut pun akan mendapatkan banyak manfaat dengan melakukan kerja sama dengan Moskow.
Vaksin Sputnik V milik Rusia diperkenalkan pada Agustus sebagai vaksin terdaftar pertama di dunia untuk melawan virus corona. Vaksin ini dikembangkan oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya Rusia dengan dukungan dari dana kekayaan berdaulat. Saat ini, vaksin tersebut sedang menjalani uji klinis fase 3.
Menurut laporan Worldometers, saat ini Rusia telah melaporkan total 2.515.009 orang yang terinfeksi Covid-19, 44.159 di antaranya telah meninggal. Namun, sebanyak 1.981.526 lainnya telah pulih dari serangan Covid-19.