Sabtu 12 Dec 2020 03:50 WIB

 Timses Muhamad-Saras: Kami tak Ingin Perkeruh Suasana 

Pihaknya tetap menindaklanjuti temuan pelanggaran atau kejanggalan dalam pemilihan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Agus Yulianto
Calon Wali Kota Tangerang Selatan nomor urut satu Muhammad (kiri) beserta istri menunjukan jarinya yang diberi tinta usai mencoblos di TPS 29 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (9/12/2020). Sebanyak 976.019 orang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada Kota Tangerang Selatan 2020 yang diikuti tiga pasang calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan yakni nomor urut satu Muhammad - Rahayu Saraswati, nomor urut dua Azizah - Ruhamaben dan nomor urut tiga Benyamin Davnie - Pilar Saga Ikhsan.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Calon Wali Kota Tangerang Selatan nomor urut satu Muhammad (kiri) beserta istri menunjukan jarinya yang diberi tinta usai mencoblos di TPS 29 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (9/12/2020). Sebanyak 976.019 orang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada Kota Tangerang Selatan 2020 yang diikuti tiga pasang calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan yakni nomor urut satu Muhammad - Rahayu Saraswati, nomor urut dua Azizah - Ruhamaben dan nomor urut tiga Benyamin Davnie - Pilar Saga Ikhsan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Berdasarkan berbagai hasil hitung cepat Pasangan calon Wali dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dinyatakan tertinggal perolehan suaranya dari calon Benyamin-Pilar. Menanggapi hal ini, Ketua Tim Kampanye Muhamad-Sara, Andra Soni mengaku, tidak ingin memperkeruh suasana dengan tindakan yang tidak perlu.

Menurutnya, Paslon Muhamad-Saras sejak awal menginginkan kompetisi yang damai antar calon dan pendukung. Hal ini agar tidak terjadi perpecahan di antara masyarakat di Tangerang Selatan.

"Sebagai seorang yang mengikuti pertarungan yang mengharapkan pertarungan yang fair, Pilkada yang damai. Kami tidak ingin mengeruhkan suasana dan tidak ingin membuat polarisiasi di tengah masyarakat. Kita sudah belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya," kata Andra Soni, Jumat (11/12).

Saat ditanyakan tentang kekalahan paslonnya berdasarkan hasil hitung cepat, Andra menyebut, pihaknya juga telah tertinggal dalam perolehan suara menurut penghitungan suara internal. "Kami sampaikan realitanya bahwa dalam penghitungan suara yang kami lakukan secara internal berdasarkan rekapitulasi C1 dari seluruh TPS posisi kami tertinggal," ujarnya.