Sabtu 12 Dec 2020 18:06 WIB

Sinovac Datang, Tunggu Laporan Uji Klinis Akhir Januari 2021

Sejauh ini uji klinik berlangsung baik, tidak ada yang serius.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Vaksin untuk COVID-19 ditampilkan selama kunjungan ke pabrik vaksin SinoVac di Beijing, Kamis (24/9). SinoVac, salah satu perusahaan farmasi China yang memproduksi kandidat vaksin COVID-19. Perusahaan farmasi terkemuka tersebut mengatakan vaksinnya akan siap pada awal 2021 untuk distribusi di seluruh dunia termasuk AS AP Photo / Ng Han GuanGaleri Foto
Foto: AP Photo / Ng Han Guan
Vaksin untuk COVID-19 ditampilkan selama kunjungan ke pabrik vaksin SinoVac di Beijing, Kamis (24/9). SinoVac, salah satu perusahaan farmasi China yang memproduksi kandidat vaksin COVID-19. Perusahaan farmasi terkemuka tersebut mengatakan vaksinnya akan siap pada awal 2021 untuk distribusi di seluruh dunia termasuk AS AP Photo / Ng Han GuanGaleri Foto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1,2 juta dosis Vaksin Covid-19 Sinovac telah tiba di Indonesia, Ahad (6/12) malam. Kendati demikian, vaksin tidak bisa langsung disuntikkan karena menunggu evaluasi laporan pertengahan uji klinik fase atau interim report pada akhir Januari 2021.

Tim Mikrobiologi Uji Klinis Vaksin Universitas Padjajaran Sunaryati Sudigdoadi mengatakan, sebanyak 1.620 relawan telah direkrut untuk menjalani uji klinik fase 3 vaksin ini di Bandung, Jawa Barat. Kemudian semua relawan sudah disuntik sebanyak dua kali, tinggal menunggu hasilnya. 

"Sejauh ini uji klinik berlangsung baik, tidak ada yang serius. Efeknya sama seperti imunisasi yang lain," ujar Sunaryati saat berbicara di sebuah diskusi virtual bertema Setelah Vaksin Datang, Sabtu (12/12).

Kemudian, dia melanjutkan, sebanyak 540 relawan diantaranya akan dievaluasi pada akhir Januari 2021. Kemudian, dia melanjutkan, laporan ini akan diteruskan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kemudian diharapkan bisa memberikan izin vaksin dinerikan pada kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan pada bulan-bulan tersebut. Setelah itu, BPOM menilai laporan  imunogesitas dan efikasi vaksin pada Mei 2021.

Kemudian, dia melanjutkan, BPOM akan memberikan penggunaan darurat (EUA) atau vaksin bisa mulai diproduksi dan beredar untuk umum. Terkait mempercepat vaksinasi ini, ia menyebutkan evaluasi final untuk melihat efikasi dan juga keamanan immunogesitas dan sebagainya dijadwalkan di akhir Mei. 

"Jadi, kami mengharapkan masyarakat sabar menunggu hasil tersebut. Untuk melihat efikasi ini harus melihat para relawan di akhir bulan keenam," katanya.

Artinya, ia menegaskan, kalau mendengar kabar bahwa vaksinasi dilakukan di awal Januari maka itu tidak bisa dilakukan. Vaksinasi tidak bisa dilakukan di akhir Januari 2021 sebab evaluasi secara keseluruhan baru bisa dilaksanakan pada Mei 2021.

Sebelumnya, vaksin siap pakai dari perusahaan biofarmasi asal Cina, Sinovac, akhirnya tiba di Indonesia, pada Ahad (6/12) malam.Berdasarkan tayangan video yang disiarkan kanal youtube Sekretariat Presiden, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin dari Cina yang diangkut menggunakan Pesawat Garuda Boeing 777-300 itu mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 21.30 WIB. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement