Sabtu 12 Dec 2020 19:35 WIB

China Tahan Jurnalis Bloomberg

Haze Fan didakwa atas pasal membahayakan keamanan nasional.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Bloomberg
Foto: ist
Bloomberg

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pihak berwenang China menahan seorang warga China yang berkerja di biro perusahaan media Bloomberg di Beijing. Kementerian Luar Negeri China dan Bloomberg mengatakan Haze Fan didakwa atas pasal membahayakan keamanan nasional.

Dalam laporannya Bloomberg melaporkan petugas keamanan dengan baju preman membawa Fan dari apartemennya pada Senin (8/12) lalu. Tidak lama setelah ia berbicara dengan salah satu editornya.

Baca Juga

"Biro Keamanan Nasional Beijing menahan warga China, Ibu Fan atas undang-undang China yang relevan mengenai keterlibatan aktivitas kriminal yang membahayakan keamanan nasional," kata Kementerian Luar Negeri China dalam merespons permintaan komentar kantor berita Reuters, Jumat (11/12).

"Saat ini kasusnya sedang diselidiki, Ibu Fan memiliki hak yang sah dan keluarganya sudah diberitahu," tambah kementerian.

Biro Keamanan Nasional Beijing belum dapat dimintai komentar. Bloomberg mengatakan mereka mencoba untuk mencari tahu kondisi Haze Fan saat ini.

"Kami sangat mencemaskannya, dan kami aktif berkomunikasi dengan pihak berwenang Cina untuk situasi yang lebih baik, kami akan melanjutkan segala hal yang dapat kami lakukan untuk membantunya sementara kami masih mencari informasi," kata juru bicara Bloomberg dalam pernyataannya.

Surat kabar AS Wall Street Journal melaporkan Pemimpin Redaksi Bloomberg  John Micklethwait dan editor senior biro Cina mengatakan pihak berwenang China sudah memberitahu mereka penangkapan Fan tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya. Fan bekerja di Bloomberg sejak tahun 2017.

Sebelumnya ia bekerja untuk Reuters dan berdasarkan profil LinkedIn, ia juga pernah bekerja untuk CNBC, Aljazirah dan CBS News. Tahun ini China mengusir puluhan jurnalis media AS dengan membatalkan kredensial pers mereka usai hubungan dengan Washington kian memburuk.  

Pada Agustus, Beijing menahan warga Australia keturunan China, Cheng Lei yang bekerja di stasiun televisi CGTN. Ia dituduh melakukan aktivitas yang membahayakan keamanan nasional.

Pada September, Pemerintah Australia membantu dua koresponden asing meninggalkan China usai mereka ditanyai oleh kementerian keamanan negara Cina.  Foreign Correspondents’ Club of China (FCCC) mengatakan sangat cemas dengan penahanan Fan dan mereka sedang mencari tahu mengapa ia ditahan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement