REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gelandang Arsenal Kieran Tierney menyatakan ia dan rekan-rekannya layak disoraki oleh suporter setelah dikalahkan Bunrley 0-1 di kandang sendiri, Senin (14/12) dini hari WIB. Satu-satunya gol yang tercipta dalam pertandingan di Stadion Emirates berasal dari bunuh diri Pierre-Emerick Aubameyang. Akibatnya, Arsenal tertahan di peringkat 15 klasemen Liga Primer Inggris dengan nilai 15, setelah kalah tujuh kali dalam 10 pertandingan terakhir di liga.
Dua ribu fan yang hadir ke Emirates menunjukan kekecewaan mereka atas performa the Gunners. Menurut Tierney, pemain Arsenal tidak menunjukkan apa yang diminta Mikel Arteta. Walaupun, lanjut Tierney, setiap pertandingan timnya menunjukan tanda-tanda sedikit adanya perbaikan.
Namun ternyata hal itu belum cukup membuat Arsenal bersaing di Liga Inggris. Arsenal menelan empat kekalahan beruntun di kandang sendiri. Dengan empat kemenangan dan sekali imbang setelah 12 pertandingan, ini jadi start terburuk Arsenal sejak 1974/75.
"Kerja keras adalah satu-satunya hal (yang bisa menyelesaikan ini), tidak ada yang lain. Tidak ada pengecualian. Tidak ada yang bisa saya katakan yang bisa membuat orang percaya hal positif akan menyelesaikan ini," ujar Tierney, dikutip dari BBC.
The Gunners telah melewati 12 jam dan 32 menit di papan atas tanpa mencetak gol dari permainan terbuka. Total 10 gol dari 12 pertandingan Liga Primer adalah yang terendah pada tahapan ini dalam musim kompetisi papan sejak 1981/82, ketika Arsenal hanya mengemas delapan gol.
Dikeluarkannya Granit Xhaka pada laga ini juga membuat Arsenal telah menerima enam kartu merah di Liga Primer Inggris sejak Mikel Arteta mengambil alih sebagai pelatih pada Desember 2019, dua kali lipat dari tim lain dalam jangka waktu yang sama.