REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi menggencarkan pelatihan perkuatan rumah agar aman gempa (Retrofitting) untuk tukang bangunan dan masyarakat. Sebab wilayah Kota Sukabumi termasuk daerah yang rawan terjadi gempa karena terdapat patahan Cimandiri.
Pelatihan tersebut berbasis masyarakat kepada para tukang bangunan lokal dan tokoh masyarakat. Kegiatan ini dalam kaitan mendukung program kesiapsiagaan gempa bumi yang sedang dilaksanakan di Kota Sukabumi oleh PMI melalui dukungan Palang Merah Amerika (Amcross) dan USAID.
" Program tersebut untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan ketrampilan para tukang bangunan lokal dan tokoh masyarakat perihal teknik penguatan rumah agar aman gempa (Retrofitting)," ujar Arwin Soelaksono, Konsultan Retrofitting dan Kesiapsiagaan Gempa dari Palang Merah Amerika, Senin (14/12). Khususnya dalam upaya kesiapsiagaan dan mitigasi potensi bencana gempa bumi.
Menurut Arwin, pelatihan merupakan rangkaian kegiatan program sebelumya yang pernah mengadakan kegiatan yang sama melalui kegiatan pelatihan untuk pelatih (TOT) retrofitting. Di mana para alumni pelatihannya sekarang bisa mengajarkan kembali kepada peserta lainnya.
Rumah aman gempa terang Arwin, secara sederhana adalah rumah yang dibangun mengikuti kaidah ketehnikan dan harmoni dengan alam. Kondisi saat ini di masyarakat banyak yang kurang paham tentang pentingnya rumah aman gempa, serta pengabaian aspek kerentanan di lingkungan masyarakat." Saat ini keindahan rumah lebih menjadi prioritas utama dari pada memperhatikan aspek keamanan rumah," kata Arwin. Apalagi kerentanan makin meningkat pada pemukiman padat penduduk perkotaan.
Arwin, saat ini sangatlah penting untuk terus mensosialisikan kepada masyarakat dan para tukang bangunan lokal tentang teknik retrofitting sebagai cara penguatan untuk rumah aman gempa. Dalam ilmu konstruksi terdapat istilah “retrofitting” yaitu metode atau teknik untuk melengkapi bangunan dengan memodifikasi yakni mengubah atau menambah bagian stuktur sehingga lebih kuat menanggung beban gempa.
Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo menambahkan, kegiatan ini merupakan rangkain program yang tengah dilaksanakan di wilayah Kota Sukabumi. ''Selama empat hari efektif digelar dari 14-17 Desember yang bertempat di Kelurahan Baros, dengan tetap menerapakan standar protokol kesehatan yang sangat ketat,'' kata dia.
Misalnya pembatasan jumlah peserta, menekankan pelaksaaan 3 M, serta para peserta dibekali paket PHBS kit, seperti masker, faceshield, hand sanitizer dan sarung tangan yang wajib digukan selama proses kegiatan. Dalam proses pelaksanaannya tutur Suranto, selain dilaksanakan materi kelas, juga dilakukan kunjungan praktek lapangan untuk melakukan peninjauan ke rumah masyarakatm Di lokasi itu untuk melakukan asessmen dan analisa rumah untuk pembelajaran dilakukannya retrofitting.