REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Dengan masa pakai 30 tahun, satelit generasi kelima Turki Turksat 5A akan mengamankan hak orbit negara itu.
"Turksat 5A akan mengamankan hak orbit Turki," kata Jean-Marc Nasr, kepala Sistem Luar Angkasa Airbus, kepada Anadolu Agency.
Mengutip kontrak produksi untuk Turksat 5A antara Turksat dan Airbus Defense and Space, Nasr mengatakan upaya untuk memproduksi satelit dimulai segera setelah kesepakatan ditandatangani pada 9 November 2017.
Fase integrasi akhir satelit telah selesai meskipun di tengah pandemi Covid-19 dan dapat diluncurkan pada akhir bulan ini.
Namun, menurut Nasr, tanggal peluncuran mungkin tertunda karena berbagai alasan termasuk kondisi meteorologi dan persyaratan teknis peluncur.
"Teknologi terbaru yang digunakan dalam satelit generasi kelima memungkinkan peningkatan yang signifikan dalam masa pakai satelit sekaligus mengurangi bobot peluncurannya," ungkap dia.
Nasr mengatakan Turksat 5A akan mampu melakukan operasi yang lebih komprehensif karena masa pakai yang lebih lama.
"Sementara kapasitas satelit generasi kelima Turki Turksat 5A akan naik 45 persen, masa pakainya akan dua kali lebih banyak dibandingkan dengan generasi sebelumnya," ujar dia.
Nasr mencatat bahwa satelit akan duduk di orbit tetap pada pita siaran 31 meridian timur dan akan berbobot 3,5 ton saat peluncuran.
Dia memuji upaya Turksat dan para insinyur Turki yang terlibat selama berbulan-bulan dalam produksi satelit.
"Hubungan kami dengan Turksat didasarkan pada kepercayaan dan profesionalisme. Kami bekerja dengan insinyur yang sangat berkualitas dan belajar banyak dari satu sama lain," kata Nasr.
Dia juga menekankan bahwa produksi terus berjalan meskipun ada karantina terkait Covid-19 dan pembatasan perjalanan.
Turki menandatangani perjanjian dengan Airbus pada 2017 untuk produksi satelit komunikasi Turksat 5A dan Turksat 5B. Negara itu juga sedang mengerjakan Turksat 6A yang akan diproduksi di dalam negeri.